- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Jumat, 22 November 2024 | 17:43 WIB
: Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi di Hotel Ibis, Kamis (18/7/2024) | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 19 Juli 2024 | 12:56 WIB - Redaktur: Untung S - 250
Pontianak, InfoPubli – Kota Pontianak terpilih sebagai best practice pelaksanaan SPIP Terintegrasi di Kalimantan Barat (Kalbar) 2024. Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian saat membuka Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi di Hotel Ibis, Kamis (18/7/2024).
Menurutnya, skor SPIP di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mengalami peningkatan pada Maturitas SPIP, Manajemen Risiko, dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi.
“Saya minta kepada semua ASN Pemkot Pontianak yang saya banggakan, yang terlibat dalam penilaian SPIP ini dapat bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Fungsi pengawasan pun harus lebih diperhatikan. Ani Sofian menjelaskan, ada tiga lapisan dalam dunia pengawasan. Pertama, tanggung jawab berada pada kepala perangkat daerah. Kedua, perencanaan dilakukan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak. Ketiga, pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Kota Pontianak.
“Semoga mendapatkan hasil kinerja terbaik, pekerjaan selesai tepat waktu dan berdampak bagi pembangunan Kota Pontianak,” harapnya.
Pj Wali Kota Ani Sofian menekankan pentingnya perangkat daerah untuk benar-benar memanfaatkan SPIP sebagai alat pengendalian agar perencanaan yang disusun lebih berkualitas, terarah, dan sesuai tujuan. Perencanaan yang berkualitas adalah perencanaan yang mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
“Oleh karena itu, ketika perencanaan disusun, kita sudah harus mengidentifikasi berbagai risiko yang berpotensi mengancam pencapaian tujuan,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaan manajemen sebuah organisasi, dibutuhkan pengendalian yang baik. Apalagi dalam mengatur organisasi di lingkup pemerintah daerah seperti Pemkot Pontianak. Untuk itu, Ani Sofian berbagi tips dalam mengelola organisasi dengan baik.
“Rencanakan, kerjakan, dan lihat hasilnya. Apabila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka rencanakan ulang, kerjakan lagi, dan lihat bagaimana hasilnya. Itulah yang dimaksud dengan pengendalian,” tutupnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)