- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Kamis, 19 Desember 2024 | 20:09 WIB
: Pemkab Paser menggelar audit penanganan stunting 2024 di ruang rapat Sadurengas kantor Bupati Paser, Kamis (18/7/2024). Sumber foto: MC Paser/Irfan
Oleh MC KAB PASER, Minggu, 21 Juli 2024 | 15:46 WIB - Redaktur: Untung S - 366
Tana Paser, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Paser Kalimantan Timur (Kaltim) telah berupaya menurunkan dan menekan angka stunting di Kabupaten Paser sebagaimana bentuk program Pemerintahan Pusat.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar Rapat Audit Kasus Stunting I yang melibatkan Puskesmas dan para camat se- Kabupaten Paser di ruang rapat Sadurengas Pemda Paser, Kamis (18/7/2024).
Mewakili Bupati Paser, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Paser Romif Erwinadi mengatakan pentingnya kepedulian masyarakat terhadap bahayanya stunting.
"Stunting sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian pada usia dini," Kata Romif Erwinadi.
Romif juga menegaskan kepada masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Paser untuk peduli terhadap Stunting.
"Saat ini di wilayah Kabupaten Paser presentase stunting turun drastis dari 20 persen menjadi 13,22 persen dan ini sudah dibawah target program nasional yaitu 14 persen," tegasnya.
Ini merupakan keseriusan pemerintah dalam menekan jumlah stunting dan semua ini juga merupakan salah satu visi misi Bupati Paser dalam bidang kesehatan menuju Paser MAS.
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Paser Amir Faisol juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Paser menargetkan penurunan angka stunting kedepannya.
"Pemda Paser bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting menargetkan pada 2025 menjadi 11,5 persen dan akan semakin menurun sehingga menciptakan lingkungan sehat dan keluarga sehat serta pola hidup sehat," Kata Amir Faisol.
Adapun program yang akan diterapkan pemerintah kabupaten paser bantuan berupa susu, imunisasi anak dan pasangan calon pengantin serta sosialisasi mendalam kepada masyarakat di Kabupaten Paser.
Turut hadir Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Paser, Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, Tim Penggerak PKK se-Kabupaten Paser. Para OPD. (MC Paser/Arda)