- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Selasa, 12 November 2024 | 20:45 WIB
: Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMK Negeri 1, Rabu (17/7/2024)
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Kamis, 18 Juli 2024 | 09:00 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 171
Kota Bandung, InfoPublik - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin kembali meninjau pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Rabu (17/7/2024) dengan mengunjungi SMK Negeri 1 Kota Bandung. Ia mengaku senang pada hari ketiga MPLS para siswa baru terlihat sudah tidak tegang karena telah saling mengenal.
Menurutnya, pemandangan seperti ini agak berbeda dengan hari pertama dan kedua saat meninjau MPLS di Kota Bekasi dan Kabupaten Bandung Barat. "Saya senang melihat siswa barunya karena semua bergembira dan bersemangat. Pada tersenyum di hari ketiga ini, salah satunya mungkin karena sudah saling kenal," ucapnya.
Sebanyak 400 siswa baru SMKN 1 Kota Bandung yang didominasi perempuan, mengikuti semua kegiatan MPLS dengan bersemangat dan bergembira yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB. MPLS di sekolah yang berada di Jalan Wastukencana itu pun digelar selama empat hari.
Bey mengungkapkan, salah satu tujuan kedatangannya ke SMKN 1 Kota Bandung adalah untuk memastikan selama kegiatan MPLS tidak ada tindakan perundungan kepada siswa baru. "Kami ingin selama MPLS tidak ada perundungan," sebut Bey.
Ia menekankan, tak hanya saat MPLS, perundungan juga tidak diperbolehkan selama kegiatan belajar mengajar (KBM), “Tidak boleh ada perundungan," tegas Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.
Saat ini jurusan bisnis manajemen dan layanan pariwisata SMKN 1 Kota Bandung menjadi vokasi yang paling banyak diminati oleh siswa baru. Bey pun mengapresiasi karena program-program di sekolah tersebut menjadi salah satu yang terbaik di Jabar.
"Saya sudah mendengar kalau SMKN 1 ini jurusan bisnis manajemen dan layanan pariwisata paling banyak peminatnya. Program-program di sekolah ini juga menjadi salah satu yang terbaik di Jabar, jadi beruntung bisa diterima di sini," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bey melaporkan bahwa pada PPDB 2024, pihaknya telah menganulir 223 calon peserta didik baru (CPDB) di tahap pertama dan 54 CPDB di tahap kedua. Mayoritas kasusnya adalah ditemukannya kecurangan pada sistem zonasi.
"Kami bukan bangga menganulir, tapi justru sedih karena harus diawali dengan kecurangan sehingga dengan berat hati kami harus lakukan hal itu," ujarnya.
Bey berharap PPDB tahun depan di Jabar bisa berjalan lebih baik lagi dan meminta semua pihak agar lebih disiplin menjalankan aturan. "Saya berharap tahun depan lebih baik lagi dan kami juga akan melaporkan semuanya ke Kemendikbudristek tentang evaluasi PPDB tahun ini, khususnya tingkat SMA dan SMK di Jabar," pungkasnya. (MC Prov. Jabar)