- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Sabtu, 23 November 2024 | 23:13 WIB
: Pj Wako Sebut Pentingnya Perlindungan Anak | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 16 Juli 2024 | 14:23 WIB - Redaktur: Untung S - 175
Pontianak, InfoPublik – Dalam rangka memenuhi hak perlindungan anak, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (Ranham). Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menekankan pentingnya sosialisasi Ranham yang rutin dengan melibatkan masyarakat dan mahasiswa.
“Sosialisasi Ranham ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada warga dan mahasiswa tentang pentingnya perlindungan anak serta memfasilitasi diskusi untuk membahas rekomendasi strategi terbaik dalam mencegah kekerasan yang melibatkan anak,” ungkapnya usai membuka acara di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Selasa (16/7/2024).
Ani Sofian menyatakan bahwa anak merupakan masa depan pembangunan Kota Pontianak, sehingga diperlukan perlindungan khusus yang diberikan oleh orang tua. Dari segi kebijakan, Pemkot Pontianak berkomitmen untuk menjadikan Pontianak sebagai Kota Layak Anak.
“Kami mengundang perwakilan warga dan mahasiswa karena peran keduanya sangat penting. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman, di mana hak-hak anak dihormati dan perlindungan terhadap mereka diutamakan,” sebut Pj Wali Kota.
Menurutnya, yang masih menjadi perhatian adalah keterlibatan anak dalam perbuatan melawan hukum, seperti tawuran, judi online, dan penyimpangan seksual. Kesepahaman dari setiap pihak sangat menentukan upaya perlindungan anak.
“Perlindungan terhadap anak ini sudah diatur dalam berbagai peraturan, seperti Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 serta Perpres Nomor 53 Tahun 2021 tentang Ranham hingga UUD 1945 Pasal 28B ayat 2,” sambungnya.
Ani Sofian juga menyoroti bahwa seringkali pelaku kasus kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah terhadap anak adalah orang di lingkungan terdekat. Ia mengimbau para orang tua agar lebih memahami tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun psikis.
“Anak harus dipahami dengan baik, ada ilmunya maka coba dipelajari, mengasuh dan mendidik anak. Mudah-mudahan menjadikan masa depan anak-anak kita cerah,” pungkasnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)