- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Sabtu, 23 November 2024 | 23:13 WIB
: Pontianak Dinilai Konsisten Turunkan Stunting | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 3 September 2024 | 15:39 WIB - Redaktur: Untung S - 176
Pontianak, InfoPublik – Keberhasilan Kota Pontianak dalam menurunkan angka stunting menarik perhatian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sambas. Dalam kunjungan studi tiru yang dilakukan pada Selasa (3/9/2024), TPPS Kabupaten Sambas mengkaji strategi Kota Pontianak yang berhasil menurunkan angka stunting secara konsisten, dari 24,4 persen pada 2021, menjadi 19,7 persen di 2022, dan 16,7 persen di tahun 2023. Dengan target 14 persen di akhir 2024, Kota Pontianak bahkan sempat menerima insentif fiskal dari Pemerintah Pusat atas prestasinya.
“Konsistensi penurunan stunting di Kota Pontianak salah satunya disebabkan oleh penerapan 8 aksi konvergensi,” jelas Sidig Handanu Widoyono, Kepala Bappeda Pontianak, yang menerima rombongan TPPS Kabupaten Sambas.
Sidig menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor yang berjalan baik di Kota Pontianak. Wali Kota beserta seluruh perangkat daerah, camat, dan lurah memiliki fokus yang sama dalam upaya penurunan stunting, mulai dari pemberian bantuan makanan hingga peningkatan akses sanitasi dan air bersih. Sidig juga menyoroti bahwa di beberapa daerah, akses terhadap sanitasi dan air bersih masih rendah, sedangkan di Kota Pontianak, akses ini sangat tinggi dan berdampak signifikan pada percepatan penurunan stunting.
“Peran swasta dan instansi vertikal juga sangat membantu dalam menjaga konsistensi penurunan stunting di Kota Pontianak. Dengan akses yang mudah dan pelayanan publik yang baik, daya beli masyarakat terjaga, yang pada akhirnya berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak,” tambahnya.
Barsuni, Kepala Bidang Pembangunan Sektoral Bappeda Pontianak, menambahkan bahwa salah satu faktor penting dalam penurunan stunting adalah penerapan Sistem Informasi Penurunan Stunting (SMART) di Kota Pontianak. Sistem ini menyediakan data yang akurat dan lengkap, memungkinkan intervensi yang tepat sasaran. Data yang tersedia meliputi titik lokasi, dokumentasi bangunan rumah, kondisi sanitasi, dan lain-lain.
"TPPS Sambas sepakat untuk mereplikasi Sistem Informasi Penurunan Stunting yang digunakan di Kota Pontianak dan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di Kabupaten Sambas," ungkap Barsuni.
Manajemen data menjadi salah satu fokus kunjungan TPPS Sambas. Mereka ingin mempelajari bagaimana TPPS Pontianak mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk intervensi stunting.
Barsuni juga menyebutkan bahwa ke depan, data dalam SMART akan semakin lengkap, tidak hanya mencakup data keluarga stunting, tetapi juga keluarga berisiko stunting dan data relevan lainnya.
“Sistem Informasi Penurunan Stunting (SMART) berbasis Geospasial di Kota Pontianak telah mendapat dukungan dan apresiasi dari Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Beliau berharap Kota Pontianak dapat menjadi pionir dalam penurunan angka stunting, dan seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat dapat mereplikasinya, sehingga Kalimantan Barat bisa mencapai zero stunting di masa depan,” tutupnya.(kominfo/Rezqy Septy Yoza)