Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan, Ahmad Irsan A. Moeis, mengatakan pembinaan wilayah di Provinsi Gorontalo menjadi tugasnya dan bertujuan melakukan sinkronisasi program antara pemerintah pusat dengan provinsi serta kabupaten/kota.

“Kita coba pertama itu menyelaraskan apa yang menjadi tugas-tugas program kerja di pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, khususnya di provinsi dan kabupaten kota di Gorontalo. Yang kedua, bagaimana nanti kita coba sama-sama identifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh teman-teman di Provinsi Gorontalo dan kabupaten/kota terkait pemenuhan layanan kesehatan kepada masyarakat,” tutur Irsan, Rabu (10/7/2024).

Irsan juga mengajak seluruh jajaran kesehatan bersama dengan lintas sektor terkait untuk berkolaborasi dan merumuskan inovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita coba sama-sama rumuskan, sepakati apa yang sama-sama bisa kita lakukan, terobosan-terobosan yang pada intinya kita ingin segera masyarakat di Gorontalo itu mendapatkan layanan kesehatan terbaik, tercepat, dan termurah,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan tujuan dari pembangunan kesehatan, kata Irsan, dibutuhkan kerja sama, kolaborasi dan sinergi antara pemerintah daerah, jajaran kesehatan, maupun lintas sektor terkait di level provinsi dan kabupaten/kota.

“Kalau kami lihat selama ini mungkin yang dibutuhkan adalah sinergi dan koordinasi yang erat antar instansi di Pemerintahan Gorontalo, baik provinsi dan kabupaten/kota. Komunikasi yang baik ini, menurut saya, menjadi kunci agar semuanya melihat pada ultimate goal yang sama, yaitu bagaimana tadi masyarakat bisa mendapatkan standar layanan kesehatan yang terbaik yang bisa diberikan oleh pemerintah,” ujar Irsan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (PP, KB dan JKM), Afriyani Katili, mengatakan ada tiga isu yang akan dibahas, yaitu implementasi integrasi layanan primer (ILP), Health Account yaitu Provincial Health Account dan District Health Account, serta melakukan kajian masalah kesehatan oleh perguruan tinggi kesehatan.

“Pada pertemuan kali ini ada tiga yang akan dibahas. Yang pertama adalah terkait ILP, kemudian terkait DHA (District Health Account), PHA (Provincial Health Account) itu lokusnya adalah Kota Gorontalo, kemudian yang terakhir adalah kajian ini yang akan dilaksanakan nantinya oleh Politeknik Kesehatan Gorontalo,” tutur Afriyani.

Khusus untuk ILP, menurut Afriyani, akan dilakukan kunjungan lapangan di salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu Puskesmas Kabila yang ada di Kabupaten Bone Bolango.

“Jadi selama tiga hari dari tanggal 10 sampai tanggal 12 3 tema ini yang akan dibahas dan akan dilakukan kunjungan lapangan khususnya untuk ILP,” pungkas Afriyani.

Kegiatan ini diikuti oleh Dinas Kesehatan Provinsi, kabupaten/kota, Rumah Sakit Provinsi dr. Hasri Ainun Habibie, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo, lintas sektor terkait di antaranya Bapppeda, Dinas Keuangan Provinsi, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Poltekes Kemenkes Gorontalo. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)