Camat Pontianak Timur Inisiasi Program ASN Kasih untuk Percepat Penurunan Stunting

: Penyerahan 70 paket bantuan Perumda BPR Khatulistiwa kepada masyarakat di Kecamatan Pontianak Timur | Foto : Gema Mahardhika


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Rabu, 10 Juli 2024 | 17:38 WIB - Redaktur: Untung S - 304


Pontianak, InfoPublik – Camat Pontianak Timur, Kalimantan Barat (Kalbar), M. Akif, menyoroti masalah stunting di wilayahnya melalui inisiatif Percepatan Penurunan Stunting Melalui Aksi ASN Berbagi Kasih (ASN Kasih) Berbasis Sistem Informasi pada Kecamatan Pontianak Timur. Inisiatif itu merupakan bagian dari proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II.

Hal itu disampaikan usai penyaluran 70 paket bantuan dari Perumda BPR Khatulistiwa kepada masyarakat di Kecamatan Pontianak Timur. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, di Kantor Camat Pontianak Timur, Rabu (10/7/2024).

Akif memaparkan bahwa terjadi penurunan jumlah lokus intervensi stunting di Kecamatan Pontianak Timur dalam dua tahun terakhir. Pada 2022, terdapat enam kelurahan yang menjadi lokus. Namun, pada awal 2024, jumlah tersebut menurun menjadi dua hingga tiga kelurahan.

Di Kecamatan Pontianak Timur yang terdiri dari tujuh kelurahan, Kelurahan Saigon mencatat penurunan stunting paling signifikan, dari 210 balita stunting menjadi 102 balita.

“Pada Desember 2023, terdapat 210 balita stunting di Kelurahan Saigon, dan jumlah ini menurun menjadi 102 pada Februari 2024. Sementara di Tambelan Sampit, jumlahnya menurun dari 93 menjadi 75, di Kelurahan Tanjung Hulu dari 92 menjadi 78, di Tanjung Hilir dari 75 menjadi 50, di Parit Mayor dari 38 menjadi 33, dan di Banjar Serasan dari 36 menjadi 16,” jelas Akif.

Tidak hanya melalui penyaluran sembako, lanjut Akif, pihaknya juga menciptakan berbagai inovasi untuk menurunkan angka stunting, berkolaborasi dengan berbagai pihak.

“Di kelurahan dan TP PKK juga banyak inovasi, rata-rata punya inovasi, begitu juga di puskesmas,” ungkapnya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menerangkan bahwa bantuan yang disalurkan berisi 5 kg beras SPHP dan 1 pak telur isi 10 butir. Selain penyerahan bantuan sembako, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga mengalokasikan anggaran di bidang kesehatan sebagai upaya menurunkan stunting. Menurut Ani Sofian, alokasi anggaran tersebut sudah memenuhi bahkan melampaui ketentuan pemerintah pusat.

“Data menunjukkan bahwa penurunan stunting di Pontianak Timur cukup signifikan dengan persentase yang besar. Ini yang kita harapkan terjadi di seluruh Kota Pontianak, melalui kegiatan intervensi dan sosialisasi yang tersebar di masing-masing OPD untuk percepatan penurunan stunting,” imbuhnya.

Sebagai langkah untuk menekan stunting hingga nol, Ani Sofian mengajak masyarakat untuk rutin membawa balita ke posyandu. Ia juga meminta posyandu melakukan jemput bola untuk memantau perkembangan ibu hamil dan bayi berusia di bawah dua tahun.

“Mudah-mudahan nanti di Kota Pontianak, stunting bisa menjadi nol, dengan bantuan peran strategis posyandu dalam menurunkan stunting,” pungkasnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
  • Sabtu, 23 November 2024 | 17:55 WIB
Peduli Kesehatan Perempuan, TP PKK HSU Galakkan Iva Tes dan Sadanis
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Sabtu, 23 November 2024 | 23:13 WIB
Jelang Nataru, Pj Wako Tegaskan Harga Bahan Pokok di Pontianak Masih Stabil
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Jumat, 22 November 2024 | 20:43 WIB
Pemkab Sergai Perkuat Koordinasi Demi Akselerasi Penurunan Stunting
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 22 November 2024 | 22:53 WIB
Warga Pontianak Timur Antusias Ikuti Sipede, Anak Muda Harus Terlibat Bangun Daerah
  • Oleh MC KOTA BATAM
  • Jumat, 22 November 2024 | 10:45 WIB
Batam Percepat Penanganan Stunting, Sekda Tekankan Kolaborasi Semua Pihak