- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 22 November 2024 | 09:41 WIB
: Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha kopi dan kakao Jabar dengan para pembeli (buyers) dari Filipina melalui pertemuan bisnis (business matching), di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/7/2024).
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 10 Juli 2024 | 19:57 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 403
Kota Bandung, InfoPublik – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) terus mendorong peningkatan ekspor kopi dan kakao ke Filipina.
Salah satu upayanya yaitu memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha kopi dan kakao Jabar dengan para pembeli (buyers) dari Filipina melalui pertemuan bisnis (business matching) di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/7/2024).
Selain bertemu dengan para pelaku usaha, para calon pembeli asal Filipina ini juga diajak melihat langsung kebun kopi dan pabrik cokelat di kawasan Kabupaten Bandung.
Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman menuturkan, pertemuan bisnis bertujuan mempererat hubungan dagang Indonesia - Filipina, serta meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian. Selain juga dapat mempererat hubungan diplomatik pemerintah Indonesia - Filipina.
"Baru saja kami melakukan business matching antara para buyers kopi dan kakao dari Filipina yang langsung dipimpin oleh Dubes Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo," ujar Herman Suryatman.
Dikatakan Herman, Filipina termasuk dari lima besar negara tujuan ekspor terbesar Jabar dalam lima tahun terakhir. Ini menandakan, Filipina merupakan pasar potensial bagi produk Jabar. "Kita harus terus menjaga performa ekspor ke negara tersebut. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi produk ekspor Jabar ke Filipina," kata Herman.
Saat ini kopi dan kakao menjadi salah satu komoditas potensial ekspor Jabar, baik yang masih berbentuk biji maupun produk olahannya.
Data menunjukkan bahwa dari Januari - April 2024, senilai USD782.000 produk kopi Jabar sudah diekspor ke berbagai negara di dunia. Nilai tersebut meningkat 11,6 persen dari periode yang sama di 2023. Sementara sebesar USD95 juta produk kakao Jabar sudah diekspor ke berbagai negara. Nilai ekspor kakao tersebut meningkat 59 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Jabar akan terus meningkatkan perannya dalam perekonomian, dan diharapkan salah satunya melalui rangkaian kegiatan yang kita laksanakan ini," ujar Herman.
Selain melakukan business matching dan kunjungan lapangan, para delegasi Filipina juga akan melaksanakan city tour Kota Bandung dan kunjungan ke Dekranasda Jabar. Herman berharap, kedatangan mereka tidak hanya meningkatkan ekonomi di sektor perdagangan tapi juga sektor pariwisata.
"Besok akan ke lapangan melihat langsung bagaimana produk kopi dan kakao di daerah Bandung selatan sekaligus para buyers - nya akan dibawa rekreasi melihat potensi wisata Jabar. Jadi sektor pariwisata kita juga bisa meningkat," pungkasnya. (MC Prov. Jabar)