Tingkatkan Kapasitas UMKM dengan Program Pelatihan Desa Preneur

: Pemerintah Kalurahan Lumbungrejo bersama Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Pelatihan Desa Preneur Tahap Pengembangan Model K45PAK di Aula Lantai 2 Kantor Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Sleman.


Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 10 Juli 2024 | 23:11 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 261


Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kalurahan Lumbungrejo bersama Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pelatihan desa preneur tahap pengembangan model K45PAK di Aula Lantai 2 Kantor Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Sleman.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari dari Senin sampai Rabu (8-10/7/2024) ini diikuti oleh 30 pelaku UMKM dari Lumbungrejo, Tempel.

Lurah Lumbungrejo Misbah Al Hakim mengatakan, pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan ini. Ia berharap ada kemajuan para pelaku UMKM di Kalurahan Lumbungrejo yang semakin bagus dalam hal pemberdayaan perekonomian.

"Kami berharap ke depan para pelaku UMKM yang tergabung di Desa Preneur semakin bisa mengembangkan bisnis usaha mereka. Selain itu juga bisa memanfaatkan potensi di Kalurahan Lumbungrejo dengan baik,” ujarnya pada Senin 8 Juli 2024.

Ratna Listiyani, Sub Koordinator Layanan Kewirausahaan Baru Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, program Desa Preuneur dibangun dengan empat konsep. Konsep yang sekarang digunakan adalah model K45PAK atau Kiblat Papat Limo Pancer Adiluhung Kawentar. Selain menyasar desa/kalurahan, program ini juga telah dijalankan di tingkat kampung/perkotaan.

"Kami fokus pada penumbuhan dan pembinaan secara umum, tidak hanya dari kelembagaan, tetapi kapasitas usaha UMKM dan sinergi dengan pemerintah kalurahan," kata Ratna.

Pemateri pertama adalah Dr. Duddy Roesmara Donna yang juga sebagai Konseptor K45PAK menyampaikan materi tentang managemen pemasaran global. Dengan model usaha ini secara umum berusaha mengangkat potensi dan kearifan lokal kalurahan untuk memenuhi rantai pasok kebutuhan masyarakat setempat.

K45PAK atau Kiblat Papat Limo Pancer Adiluhung Kawentar secara harfiah bermakna empat kiblat dan empat pilar dengan satu pancar atau pusat. Empat pilar itu dimulai dari global value, local wisdom, local suplay chain, dan global marketing. Semua itu harus dalam satu pancar yakni community development.

"Konsep ini didesain dan diadopsi oleh desa preuneur dengan basis potensi lokal. Kami memang masih berproses. Artinya ini masuk tahun ketiga dan ada Kalurahan yang masuk tahap penumbuhan, ada yang pengembangan dan maju," kata Duddy

Sebagai pemateri kedua, Cahyo Budi Nugroho menyampaikan materi tentang branding. Para peserta diajarkan cara membuat slogan untuk produk mereka masing-masing. "Salah satu masalah UMKM itu mereka bisa produksi tapi tidak semua yang bisa jual, makanya kami perbaiki dengan menciptakan brand terhadap produk tersebut," ungkapnya.

Menurut Cahyo, model bisnis K45PAK diharapkan bisa mengurai permasalahan yang selama ini masih jadi pekerjaan rumah yakni kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pendapatan atau ekonomi.

"Harapannya wirausaha ini bisa jadi pemecahan masalah dengan lapangan kerja, omzet dan pendapatan bertambah dan kemiskinan serta ketimpangan desa dan kota bisa berkurang," pungkasnya. (sbd_kimtempel)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Senin, 11 November 2024 | 21:44 WIB
Merajut Cinta Budaya Lewat Pagelaran Wayang Kulit Anak-Anak
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Selasa, 29 Oktober 2024 | 13:09 WIB
Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Sleman Spesial, Sabet Dua Penghargaan Ini
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Minggu, 20 Oktober 2024 | 22:35 WIB
KIM Diharapkan Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat