- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 26 November 2024 | 05:00 WIB
: Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, menyampaikan arahan pada tatap muka dengan Organda loleo, Motoris dan pedagang lingkar pelabuhan Loleo di Aula Sultan Nuku Kantor Wali Kota, Selasa (2/7/2024). Foto: Nhanu
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 3 Juli 2024 | 09:18 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 318
Tidore, InfoPublik - Menyikapi permasalahan trayek angkutan umum di Loleo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan menggelar rapat bersama sopir, Organda, juragan kapal cepat atau speed boat, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga para pedagang di sekitar Pelabuhan Loleo.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota (Wawali) Tidore, Muhammad Sinen, Selasa (2/7/2024). Dalam rapat ini, Wakil Wali Kota Tidore dua periode ini mendengar keluhan-keluhan dari masyarakat Loleo, baik dari para sopir angkutan darat, juragan speed, maupun ibu-ibu pedagang di sekitar Pelabuhan Loleo, hingga perwakilan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang menginginkan aktivitas angkut muat penumpang di Pelabuhan Loleo kembali membaik.
Menanggapi keluhan tersebut, Muhammad Sinen dalam arahannya menyampaikan bahwa permasalahan trayek angkutan umum di Loleo bukan merupakan kali pertama dibahas oleh Pemerintah Daerah, tetapi telah berulang kali dibicarakan dan belum ditemukan solusi, karena ego dari masing-masing kelompok Organda yang terbentuk di Loleo.
“Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan terus berupaya mencarikan solusinya dengan cara yang baik dan sesuai regulasi. Olehnya itu, kami memohon agar masyarakat Loleo harus bersabar,” ujarnya.
Sinen memastikan kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah tidak ada niat sedikit pun untuk menyusahkan masyarakat.
“Kami punya niat tulus untuk menghidupkan masyarakat, tidak melihat dari kelompok-kelompok,” ucapnya.
Lebih lanjut, orang nomor dua di Kota Tidore Kepulauan ini menambahkan, pihaknya bersama Wali Kota Capt H. Ali Ibrahim selalu mengupayakan cara untuk mengatur supaya masyarakat bisa sejahtera dan adanya pemerataan.
“Olehnya itu saya meminta kepada sopir, juragan speed, maupun ibu-ibu pedagang, butuh ketulusan dan keikhlasan dari kita semua,” imbuhnya.
Mengakhiri arahannya, dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan memerintahkan Dinas Perhubungan Kota Tidore untuk segera menyurati Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam rangka melakukan audiensi terkait permasalahan trayek yang ada di Loleo yang sudah lama terjadi dan belum ada titik temu.
Di sela-sela rapat tersebut, perwakilan dari masyarakat Loleo juga mendukung kebijakan Pemerintah Daerah dan mengharapkan adanya solusi serta jalan keluar terbaik.
Tujuannya agar persatuan masyarakat Loleo kembali seperti sebelumnya, sehingga masalah trayek angkutan umum ini tidak terjadi lagi dan perputaran ekonomi di sekitar Pelabuhan Loleo kembali kondusif.
“Keputusan Pemerintah Daerah kami akan terima dan kami tidak pernah membatasi. Yang kami harapkan adalah agar bagaimana caranya supaya persatuan masyarakat Loleo kembali seperti dulu, karena sebagai pedagang di sekitar Pelabuhan Loleo, kami bimbang dengan adanya masalah trayek ini, tidak tahu berada di posisi mana,” ungkap Safia Jauhar, salah satu pedagang di Pelabuhan Loleo.
“Kami hanya berharap situasi kembali kondusif agar perputaran ekonomi juga kembali seperti sebelumnya,” tukasnya.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan masyarakat Loleo lainnya, Ismail Ibrahim. Dia berharap masyarakat Loleo tidak berkonflik hanya gara-gara masalah trayek, serta kembali hidup berdampingan secara damai dan mengikuti kebijakan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
“Jangan bakalai (berkelahi) gara-gara trayek, mari torang cari rezeki dengan cara damai,” imbaunya. (tn/MC Tidore)