Bupati Deli Serdang Dampingi Jokowi Saat Peresmian Pabrik Minyak Makan Merah di Pagar Merbau

: Bupati HM Ali Yusuf Siregar Hadiri Peresmian Pabrik Minyak Makan Merah Di Pagar Merbau


Oleh MC KAB DELI SERDANG, Jumat, 15 Maret 2024 | 13:07 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 186


Deli Serdang, InfoPublik - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah (PMMM) di Kawasan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN II, Desa Pagar Merbau II Kecamatan Pagar Merbau yang dihadiri Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar, Kamis (14/3/2024).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan negara Indonesia memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit dan 40,5 persennya adalah milik petani, artinya ada 6,2 juta hektare itu milik petani. Dan, kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri.

"Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi, harga TBS (Tandan Buah Segar) tidak naik dan turun karena di sini semuanya di olah menjadi barang jadi yaitu minyak makan merah," ujar Jokowi. 

Jokowi merasa senang, karena yang pertama, harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng yang ada di pasaran. Artinya, barang ini bisa bersaing di pasar, bisa bersaing yang harganya kompetitif.

Yang kedua, vitaminnya tidak hilang. Di Pagar Merbau (minyak makan merah) vitamin A, vitamin E, dan nutrian-nutrian yang lain masih berada di minyak yang di pakai untuk menggoreng apapun. Ini sudah di coba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan: gizi minyak makan merah lebih baik. 

"Saya nanti mau beli, mau nyoba juga. Jadi, semuanya kalau beli artinya pemasarannya tidak kemana-mana karena ini kapasitasnya bisa 10 ton CPO (Crude Palm Oil) setiap hari dan bisa menghasilkan minyak makan merahnya kurang lebih 7 ton. Bukan jumlah yang sedikit, jumlah yang banyak. Artinya, memang harus banyak yang beli, ada yang beli, sehingga kita harapkan ini akan sekali lagi memberikan nilai tambah yang baik," Jelasnya

Yang ketiga, yang terakhir, inilah yang namanya hilirisasi. "Jangan jual TBS, jangan jual CPO, kalau bisa jadikan barang-barang jadi seperti ini, ini bagus sekali," tutupnya. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Jumat, 26 April 2024 | 18:57 WIB
Tenun Donggala Resmi Dapatkan Indikasi Geografis
  • Oleh Wandi
  • Kamis, 25 April 2024 | 21:03 WIB
Kesadaran atas Keberagaman Jadi Tema Waisak 2024