Rabu, 23 April 2025 5:52:36

Emil Sosialisasikan Konsep Jatim Gerbang Baru Nusantara di Halalbihalal Idulfitri 1446 H

: Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak saat mensosialisasikan konsep Jatim Gerbang Baru Nusantara, di Jatim Expo Surabaya, Selasa (8/4/2025). Foto : Aldicke / JNR


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 9 April 2025 | 09:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 137


Surabaya, InfoPublik  - Provinsi Jawa Timur siap berperan menjadi Gerbang Baru Nusantara. Demikian yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak saat menyosialisasikan konsep Jatim Gerbang Baru Nusantara bertajuk 'Jawa Timur, Gerbang Baru Nusantara: Dari Titik Singgah Menuju Poros Peradaban Baru' dalam acara Halalbihalal Idulfitri 1446 H/2025 di Jatim Expo, Surabaya, Selasa (8/4/2025).

"Jawa Timur siap berperan sebagai Gerbang Baru Nusantara, bukan karena letaknya, tapi karena kemampuannya. Berperan mengatur arus komoditas bukan sekadar menerima. Jatim siap menjadi tempat semua simpul di mana seluruh nilai terkoneksi, bergerak, dan tumbuh bersama," jelas Emil.

Lebih lanjut, ia menerangkan kondisi eksisting atau saat ini di Jawa Timur itu adalah Jatim berperan sebagai Center of Gravity Ekonomi dengan adanya Pelabuhan Tanjung Perak. 

"Melalui Pelabuhan Tanjung Perak ini, Jawa Timur melayani 19 rute dan 39 rute tol laut, sehingga hampir 80 persen logistik di 20 provinsi Indonesia Timur disuplai dari Jawa Timur," terangnya.

Kondisi eksisting Jawa Timur tersebut, dijelaskan Emil, menjadi pengaruh dalam pengembangan kawasan timur Indonesia dan IKN (Ibu Kota Nusantara) vis-à-vis Jawa Timur. 

"Hal yang perlu menjadi fokus perhatian dalam hal ini antara lain, pengentasan daerah tertinggal, produksi komoditas unggulan untuk mendukung hilirisasi, penurunan ketimpangan wilayah dengan pemerataan kualitas SDM, kualitas dan kuantitas lapangan pekerjaan, infrastruktur layanan dasar, konektivitas wilayah,"imbuhnya.

Dirinya menekankan Provinsi Jawa Timur mampu menjadi mata rantai penting ketahanan industri nasional dan pusat pengembangan agrikultur, argoindustri, dan ekonomi biru nasional. 

Poin utama dalam konsep Jatim Gerbang Baru Nusantara ini, Emil menyampaikan, terletak pada Sumber Daya Alam (SDA) yang terdiri dari bahan mentah bisa dipindahkan. Namun talenta siap pakai, teknologi pengolahan efisien, konektivitas intermoda transportasi, adalah modal yang membuat Jatim tetap relevan sebagai simpul utama bukan karena letaknya lokasinya, tapi karena kemampuannya.

"Poin utama kedua ialah, Jatim berperan mengatur arus komoditas, bukan sekadar menerima sehingga hub logistik berbasis digital, gerbang ekspor melalui sistem traceability dan sertifikasi dapat terpenuhi. Ketiga, Jatim Value Chain Center, co-labelling. Keempat, SMK Kolaboratif Antarpulau. Kelima,Center of Excellence Peralatan Agroindustri-Digital,"imbuhnya

"Keenam, Mitra pembangunan, bukan pesaing eksploitasi, namun jejaring loyalitas dan ketergantungan fungsional. Ketujuh, Eastern Commodity Exchange berbasis Surabaya/Gresik sebagai Warehouse Receipt System Nasional, logistik maritim berbasis AI. Kedelapan, Jatim tidak harus memiliki sumber daya, tapi menjadi tempat dimana semua simpul nilai terkoneksi, bergerak dan tumbuh bersama,"jelasnya.

Dengan adanya poin kunci tersebut, Emil mengatakan, diharapkan Jatim semakin menguatkan perannya menjadi provinsi Gerbang Baru Nusantara. Karena perekonomian Indonesia tergantung dari pergerakan di Jawa Timur.

Diketahui, selain memaparkan konsep Jatim Gerbang Baru Nusantara, Emil juga menyebutkan misi Gubernur Jatim dan Wakil Gubernur Jatim 'Nawa Bhakti Satya' di era kedua kepemimpinan mereka di Jawa Timur. Misi tersebut terdiri dari, Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah Amanah, Jatim Argo, Jatim Harmoni, dan Jatim Lestari. (MC Jatim/ida-vin/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 22 April 2025 | 17:06 WIB
Di Balik FIlm Jumbo, Ada Animator dan Project Manager Asal Surabaya