Mata-Mata Hutan Raung-Ijen: 80 Kamera Trap Ungkap Jejak Macan Tutul Jawa dan Satwa Langka

Surabaya, InfoPublik - Tim ekspedisi terbagi menjadi empat kelompok dan menyusuri zona selatan Raung-Ijen selama sepuluh hari. Dalam medan yang menantang, mereka berhasil mendokumentasikan sejumlah spesies penting seperti kijang, musang rase, musang luwak, kucing kuwuk, ayam hutan merah, hingga merak hijau. Lebih menggembirakan lagi, keberadaan predator kunci seperti ajag dan macan tutul jawa juga berhasil terekam, menandakan rantai makanan alami masih berfungsi di ekosistem ini.

“Temuan ini menunjukkan bahwa lanskap hutan Raung-Ijen masih menjadi rumah yang penting bagi banyak satwa liar, termasuk predator puncak seperti macan tutul jawa,” ujar Fajar Dwi Nur Aji, Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda di Balai Besar KSDA Jawa Timur, Selasa (8/4/2025). 

Tak hanya gambar, tim juga menemukan enam sampel feses macan tutul jawa yang kini tengah dianalisis di laboratorium Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Analisis genetik dari sampel ini diharapkan bisa memberikan informasi lebih rinci mengenai distribusi, jumlah, dan pergerakan satwa langka tersebut.

Untuk memastikan legalitas proses pengiriman sampel ke laboratorium, tim telah melengkapi dokumen resmi berupa Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri (SATS-DN) yang diterbitkan oleh BBKSDA Jawa Timur.

“Ekspedisi ini bukan hanya mencatat keanekaragaman hayati, tapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga lanskap Raung-Ijen sebagai benteng terakhir spesies langka di Jawa,” tambahnya.

Dengan dukungan teknologi dan sinergi berbagai pihak, harapan untuk melestarikan ekosistem Raung-Ijen tetap menyala terang. (MC Jatim/ida-jal/ey)