- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 4 Desember 2024 | 13:21 WIB
: Produksi ikan di wilayah pesisir Kabupaten Paser, tepatnya di Desa Lori Kecamatan Tanjung Harapan. Foto: MC Paser/Mahmud
Oleh MC KAB PASER, Senin, 11 Maret 2024 | 22:12 WIB - Redaktur: Untung S - 198
Paser, InfoPublik - Kabupaten Paser Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami kelebihan atau surplus produksi ikan dan siap memasok untuk kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN). Data pada Dinas Perikanan setempat menyatakan, produksi perikanan di daerah itu mencapai 24.787 ton.
"Angka produksi ikan di Kabupaten Paser sudah surplus. Kalau nanti ada sekitar 2 juta lebih orang yang datang ke IKN, kami bisa menyanggupi sekitar 23,48 persen untuk dipasok kesana," kata Kabid Penguatan dan Daya Saing Produk Dinas Perikanan Paser, Rudiansyah, di Tanah Grogot, Senin (11/3/2024).
Rudiansyah mengatakan produksi ikan di Kabupaten Paser pada 2022 yakni 14.159 ton untuk produksi perikanan budidaya dan10.628 ton untuk produksi tangkap.
Sementara kebutuhan konsumsi ikan di Paser pada 2023 mencapai 13.700 ton, dan kebutuhan industri pengolahan mencapai 6.110 ton.
Total kebutuhan ikan dalam Kabupaten Paser pada 2022 mencapai 19.880 ton, sementara untuk produksi tangkap di 2023 mencapai 12.580 ton dan budidaya 13.400 ton.
"Total produksi kita di 2023 mencapai 25.980 ton dengan surplus mencapai 6.170 ton, cuman data di tahun kemarin itu belum kami validasi," ulasnya.
Untuk kondisi sekarang, kata Rudi, hasil perikanan yang diperbolehkan untuk dipasok ke daerah lain hanya berkisar 20 sampai 30 persen setelah setelah bisa memenuhi produksi ikan di daerah sendiri.
Produksi tersebut dihasilkan oleh 3.786 nelayan laut dan perairan umum, 3.265 nelayan tambak, 2.389 pembudidaya kolam.
Dari jumlah penduduk Kabupaten Paser yang hampir mencapai 300 ribu jiwa, angka konsumsi ikan mencapai 57 kilogram per kapita per tahun dengan surplus 12.605 ton.
Selama ini, produksi ikan di Paser selain memenuhi kebutuhan lokal juga dipasarkan keluar daerah seperti di Kalsel, Balikpapan, Samarinda, Makassar hingga Surabaya.
"Dengan adanya IKN ini, tentu akan menambah tujuan pemasaran baru untuk memenuhi kebutuhan di IKN karena ada penamabahan atau kedatangan penduduk baru yang cukup besar," ungkapnya.
Sisa dari produksi ikan yang ada, kata Rudiansyah disebar keluar daerah yang tercatat di data Dinas Perikanan Paser.
Itu yang tercatat, nyatanya ada banyak juga transaksi di tengah laut yang dilakukan oleh masyarakat kita ke kapal-kapal besar seperti kapal batu bara. Mereka langsung jual disana, jadi tidak masuk di data kami," pungkasnya. (MC Paser/Mahmud)