Jelang Ramadan, Pj Wako Sebut Harga Pangan di Pontianak Stabil dan Stok Aman

: Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, saat meninjau harga komoditas pangan/Foto: Kominfo/Gema Mahardhika


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 8 Maret 2024 | 18:54 WIB - Redaktur: Untung S - 128


Pontianak, InfoPublik – Menjelang bulan puasa 2024, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), meninjau harga dan stok pangan di sejumlah pasar tradisional dan swalayan maupun gudang-gudang beras.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menuturkan dari hasil pantauan pihaknya terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Seperti gula pasir, telur dan bawang putih. Namun secara umum harganya stabil serta stoknya aman.

“Beberapa komoditas naik, tetapi masih relatif stabil tidak terjadi lonjakan berarti,” tuturnya, usai meninjau harga pangan di Pasar Dahlia Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat, Jumat (8/3/2024).

Harga bawang merah berada di kisaran Rp30 ribu per kilogram (kg), bawang putih Rp40 ribu per kg, daging merah Rp 160 per kg dan telur ayam Rp2.200 per butir. Untuk harga gula pasir naik Rp100 per kg.

Ani mengatakan, khusus beras premium masih relatif stabil dengan kisaran harga Rp17-18 ribu per kg. Dirinya menambahkan, stok beras untuk keperluan masyarakat Kota Pontianak aman sampai Idulfitri.

“Yang penting stoknya juga aman sampai lebaran, jadi masyarakat tidak perlu khawatir selama beribadah sembari menyiapkan makanan berbuka atau sahur,” katanya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga, Ani mengungkapkan, Pemkot Pontianak telah melaksanakan beberapa upaya seperti operasi pasar di seluruh kelurahan se-Kota Pontianak. Dirinya secara langsung memantau penyaluran operasi pasar murah. Pihaknya juga sudah menyerahkan cadangan beras dari pemerintah pusat kepada masyarakat.

“Secara rutin Pemkot Pontianak lewat dinas terkait selalu memonitoring harga, kemudian mengawasi penyaluran barang, jangan sampai terjadi penumpukan,” ungkapnya.

Ani mengimbau masyarakat Kota Pontianak untuk tidak melakukan panic buying. Menurutnya, belanja bijak sesuai kebutuhan dapat menjadi solusi menurunkan harga barang maupun mengendalikan inflasi. Ia menjelaskan, cuaca menjadi kendala kurangnya panen beras di pulau Jawa.

“Inflasi kita sudah di bawah tiga persen, artinya sangat baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya menjelang hari besar keagamaan memang terjadi kenaikan karena permintaan pasar yang meningkat. Yang penting jangan sampai terjadi gejolak yang tinggi, kita antisipasi dengan berbagai upaya,” pungkasnya. (kominfo/Gema Mahardhika)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB AGAM
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 21:48 WIB
Kios Pangan Agam: Solusi Pangan Murah dan Berkualitas bagi Masyarakat
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:07 WIB
Pelajar Didorong Memiliki Jiwa Kompetitif Menuju Indonesia Emas 2045
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:25 WIB
Gelar Capacity Building, TPID Gorontalo Pelajari Kiat Sukses TPID Jakarta
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Rabu, 16 Oktober 2024 | 05:49 WIB
Koperasi Miliki Peran Strategis sebagai Penggerak Ekonomi