- Oleh MC KOTA PEKANBARU
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 15:50 WIB
:
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 7 Maret 2024 | 20:02 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 174
Kota Gorontalo, InfoPublik - Pemerintah mengalokasikan anggaran khusus untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan fokus pada ketersediaan, aksesibilitas, dan stabilisasi harga pangan.
Upaya tersebut bertujuan untuk memastikan pasokan pangan yang memadai bagi masyarakat.
“Fokus utama dari alokasi anggaran yakni memastikan bahwa pasokan pangan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Ramdan Pade, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Kamis (7/3/2024).
Menurutnya ketahanan pangan menjadi fokus utama dalam menghadapi fluktuasi dan disparitas harga pangan yang terjadi secara regional dan temporer. Hal ini menjadi tantangan pemerintah dalam menciptakan keseimbangan hukum permintaan dan penawaran agar terjadi stabilitas harga.
Saat ini komoditas pangan seperti beras, cabe rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng menjadi perhatian khusus karena peran pentingnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Ramdan mengatakan selain alokasi anggaran, upaya stabilisasi harga pangan juga menjadi prioritas untuk mengelola fluktuasi harga dengan efektif.
Keterlibatan lapisan masyarakat diharapkan dapat mendukung implementasi kebijakan guna menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa Provinsi Gorontalo mengalami inflasi yang cukup tinggi, terutama di Kabupaten Gorontalo. Kontribusi terbesar inflasi berasal dari kenaikan harga beras, lonjakan harga beras ini yang ditekan oleh bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat. Intervensi ini diharapkan mampu menurunkan harga beras dalam waktu yang cepat.
“Beberapa kondisi harga pangan saat ini, membuat kita harus berupaya keras melakukan berbagai langkah strategis dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan, utama beras, jagung, dan cabai agar inflasi terkendali,” ungkap Ramdan Pade.
Ia mengakui beberapa harga pangan masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan pemerintah (HAP), ini menandakan adanya tantangan dalam menjaga stabilitas harga.
Berbagai langkah strategis diperlukan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama beras, jagung, dan cabai, guna mengendalikan laju inflasi.
“Kami pemerintah mengharapkan masyarakat tidak perlu khawatir dan resah terhadap meningkatnya harga bahan pangan apalagi melakukan panic buying,” imbuhnya. (mcgorontaloprov/intan)