- Oleh MC KOTA JAMBI
- Jumat, 15 November 2024 | 01:46 WIB
:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Rabu, 6 Maret 2024 | 12:25 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 157
Pesisir Selatan, InfoPublik - Adapun kegiatan ini dihadiri Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar, diikuti oleh 45 orang undangan yang terdiri dari Unsur Dinas, Peserta Pelatihan IWAPI, Kontraktor, Asosiasi Kontruksi, Organisasi PPDI,IWAPI,Aisyah dan beberapa tokoh masyarakat Pesisir Selatan.
Rusma dalam dalam sambutannya menjelaskan bahwa dengan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan peduli, kita dapat memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan dan kesuksesan.
“Pembangunan adalah tanggungjawab kita bersama. Semua pihak termasuk perempuan dan kaum disabilitas harus ikut andil berpartisipasi dalam pembangunan. Kita kami mengajak para pemangku kepentingan baik jajaran pemerintahan maupun non pemerintahan untuk mendorong pelibatan semua kalangan serta memberi akses peran bagi perempuan dan disabilitas agar pembangunan yang inklusif dapat kita wujudkan,’’ katanya.
Pihaknya berharap kerjasama antara pemerintah, OMS (Organisasi Masyarakat Sipil), sektor swasta, LSM serta seluruh lapisan masyarakat setempat untuk merealisasikan hal-hal tersebut agar terciptanya infrastruktur yang inklusif dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan.
Ketua IWAPI Pesisir Selatan Cici Gamiaci menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pembangunan yang inklusi dan bagaimana partisipasi penuh semua anggota masyarakat setempat terutama pada peningkatan partisipasi perempuan pada proses pengambilan keputusan, pemenuhan hak perempuan, perlindungan perempuan dan anak dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan yang responsif gender.
"Melalui Perencanaan penganggaran yang responsif gender, partisipasi perempuan dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi mereka tercermin dalam kebijakan dan program-program yang dibuat.'' terangnya.
Adapun Narasumber kegiatan ini Kepala Bidang Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak DP3AP2KB dari Prov Sumbar Rosmadeli menjelaskan ada hal yang perlu jadi perhatian untuk menghapus diskriminasi serta mewujudkan kesempatan yang sama bagi perempuan dalam dunia kerja. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 5 dan 6, yaitu setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan, dan setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. Menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam dunia kerja dapat diambil langkah dalam berbagai bentuk, mulai dari pemilihan kandidat tanpa memandang jenis kelamin hingga disparitas dalam pembayaran dan promosi untuk memastikan kesempatan yang sama bagi semua individu.
“Melibatkan perempuan dalam tahap awal perencanaan memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan khusus mereka dan memastikan alokasi anggaran yang memadai. Upaya perlindungan ini mencakup pencegahan kekerasan berbasis gender, akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan pendidikan anak, serta peningkatan kesadaran akan hak-hak mereka.” terangnya.
Menambahkan dalam acara tersebut Ketua Project menyampaikan ucapan terimakasi kepada pemerintah, tim, dan seluruh peserta pelatihan yang telah mensuport kegiatan tersebut.
“Terimakasih kepada jajaran pemerintah daerah dan segenap institusi non pemerintahan yang memiliki semangat dan dukungan kuat untuk memberikan ruang partisipasi bagi perempuan dan disabilitas dalam kegiatan pembangunan. Mudah – mudahan kolaborasi dan sinergitas yang telah terbangunmelalui program KIAT – GESIT ini dapat kita perluas dampaknya di berbagai bidang pembangunanlainnya.’’ tutupnya.(MCPessel)