- Oleh MC KAB BULELENG
- Minggu, 22 Desember 2024 | 15:21 WIB
: Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana menanam pohon cabai di city farming.
Oleh MC KAB BULELENG, Sabtu, 2 Maret 2024 | 06:50 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 741
Buleleng, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng memanfaatkan lahan kosong yang awalnya dipenuhi semak belukar menjadi city farming dengan ditanami pohon cabai. Penanaman tanaman hortikultura ini dimaksudkan mencegah semakin meningkatnya angka inflasi.
Pemanfaatan lahan seluas dua hektar milik Pemkab Buleleng yang berlokasi di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng ini berkolaborasi dengan Kodim 1609/Buleleng. Sementara bibit cabai merupakan bantuan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali.
“Nanti yang memelihara dan mengelola ini adalah pasukan hijau atau petugas kebersihan. Hasilnya dari mereka dan dijual ke Perumda Pasar Argha Nayottama. Penghasilannya untuk mereka selain dari upah sebagai petugas kebersihan,” jelas Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana usai Pencanangan Penanaman Cabai dan peluncuran Smart Farming, Jumat (1/3/2024).
Lihadnyana menjelaskan lahan tersebut sudah tidak dimanfaatkan sejak tahun 2005. Selain cabai, nantinya city farming akanditanami komoditas lain penyumbang inflasi seperti bawang sesuai dengan struktur tanahnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam kesempatan yang sama, menyebutkan banyak lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali di Buleleng. Ia mempersilahkan Pemkab Buleleng memetakan sekaligus memanfaatkan lahan tersebut untuk ditanami tanaman yang cocok. Pemanfaatan tersebut, diharapkan Sekda, juga menggunakan konsep kolaborasi yakni Pemkab Buleleng menyediakan lahan dibantu TNI dan bibit tanaman berasal dari Bank Indonesia (BI).
“Jadi ini kolaborasi yang sangat bagus. Pak Pj Bupati menjadi dirigennya. Makanya saya minta untuk memetakan dan mencari lahan Pemprov di Buleleng untuk ditanami tanaman yang cocok. Pak Pj Bupati pasti tahu karena Pak Pj Sarjana Pertanian,” sebutnya.
Dengan pemanfaatan lahan milik pemkab maupun pemprov, aspek produksi bisa diintervensi. Dalam artian, hasil produksi bisa ditambah dan nilai penawaran masih tetap sehingga perlahan bisa mengendalikan harga pasar dan juga inflasi.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan hari ini. Ini sebagai salah satu upaya ataupun program Pemkab Buleleng untuk mengendalikan angka inflasi,” imbuh Dewa Made Indra.
Sementara mengenai jembatan yang masih milik TNI AD, Pj Bupati Lihadnyana mengatakan, nantinya akan dibangun jembatan. Namun, bukan jembatan transportasi seperti saat ini sehingga tidak akan menghabiskan lahan belakang untuk jalur transportasi.
“Seperti jembatan biasa, cuma tidak untuk truk. Mobil bisa masuk tapi dalam konteks mobil itu masuk untuk olahraga atau menikmati city farming,” kata Lihadnyana yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini (MC Kab. Buleleng/dra).