Kurangi Risiko Bahaya, BPBD Lumajang Berikan Edukasi Mitigasi Bencana untuk Anak Usia Dini

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 20 Februari 2024 | 18:32 WIB - Redaktur: Juli - 5K


Lumajang, InfoPublik - Puluhan santri dari TK TAAM Quba Yayasan Bahrusysyfa’ Bagusari Lumajang memenuhi ruang Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Selasa (20/2/2024).

Kedatangan mereka bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bagian dari upaya edukasi mitigasi bencana yang ditujukan khusus untuk anak usia dini.

Saat kegiatan tersebut, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, beserta tim, menyambut kedatangan besar keluarga TK TAAM QUBA dengan penuh kegembiraan.

Mereka mengapresiasi inovasi "BELI NASI - Belajar Ilmu Bencana Sejak Dini" yang telah dicanangkan oleh BPBD, yang menunjukkan komitmen untuk melibatkan anak-anak sejak dini dalam upaya penanggulangan bencana.

Sementara itu, Penata Penanggulangan Bencana Muda BPBD Kabupaten Lumajang, Amni Najmi menjelaskan, bahwa edukasi mitigasi bencana kepada anak usia dini memiliki tujuan yang sangat penting. Anak-anak seringkali menjadi korban rawan dalam situasi bencana, oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana.

Lanjut dia, Lumajang memiliki potensi bencana seperti banjir, angin puting beliung, longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi. Amni menekankan bahwa meskipun kita tidak berharap bencana terjadi, namun penting bagi anak-anak untuk memahami cara mengurangi risiko bahaya.

"Edukasi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada anak-anak, sehingga mereka akan lebih siap menghadapi situasi darurat. Dengan demikian, mereka akan menjadi lebih tanggap saat ada situasi bencana dan dapat melakukan tindakan yang tepat untuk keselamatan," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Amni juga memberi pesan kepada guru dan ustadzah pendamping, bahwa simbol-simbol terkait kebencanaan, seperti jalur evakuasi dan titik kumpul, seharusnya ada di tempat-tempat seperti gedung Satuan Taman Kanak-Kanak.

Guru-guru diminta untuk mengenalkan makna simbol-simbol tersebut kepada anak-anak dan membahas langkah-langkah penyelamatan saat terjadi bencana sebagai bagian dari pembelajaran.

"Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa anak-anak memahami pentingnya keselamatan dalam situasi darurat dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk bertindak dengan cepat dan tepat," tambahnya. (MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:44 WIB
Lumajang Capai Skor ETPD 94, Bukti Komitmen terhadap Digitalisasi Keuangan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:44 WIB
Atlet Lumajang Sumbang Emas Kedua di PON 2024, Jawa Timur Makin Kokoh
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:46 WIB
Pembangunan Drainase untuk Antisipasi Banjir di Desa Sruni Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 7 September 2024 | 10:42 WIB
Medali Emas Pertama untuk Jatim di Balap Sepeda MTB PON XXI Berasal dari Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 7 September 2024 | 10:43 WIB
Jaga Mata Air Hindari Ancaman Degradasi Lingkungan di Lumajang