- Oleh Dian Thenniarti
- Selasa, 15 Oktober 2024 | 19:33 WIB
: Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Drs Djarot Supriyoto MM (kedua dari kiri) saat membuka pelatihan transformasi digital bagi ASN dan pelaku UMKM Kabupaten Semarang di aula Kantor Dispertanikap di Ungaran.(Foto : Junaedi)
Oleh MC KAB SEMARANG, Senin, 19 Februari 2024 | 17:08 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 132
Ungaran, InfoPublik - Dinas Kominfo Kabupaten Semarang bekerja sama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Yogyakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pelatihan transformasi digital bagi 127 peserta yang terdiri dari aparatur sipil negara (ASN) dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto mengatakan, pelatihan yang digelar tersebut dapat mendorong penerapan aksi global Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Semarang. Karena, dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di Kabupaten Semarang dalam menggunakan teknologi berbasis digital. Adanya hal tersebut, maka dapat menyelesaikan masalah klasik di bidang kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan kesetaraan gender.
“Digitalisasi di segala sektor kehidupan menjadi salah satu peluang untuk mengatasi persoalan itu,” kata Djarot Supriyoto di Aula Kantor Dispertanikap Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (19/2/2024).
Pelatihan transformasi digital, lanjutnya, menjadi langkah penting mengubah pola pikir ASN dan pelaku UMKM. Sehingga potensi keahlian kreatif dan digital yang dimiliki dapat terus dikembangkan untuk mendukung kerja dan kinerjanya.
Sementara itu, Kepala BPSDMP Yogyakarta Kementerian Kominfo Anton Susanto mengatakan, pelatihan berlabel Digital Talent Scholarship Kementerian Kominfo RI terbagi dua kegiatan. Yakni pelatihan Government Transformation Academy (GTA) diikuti 60 ASN dan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang diperuntukkan bagi 67 pelaku UMKM.
“Pelatihan GTA dirancang untuk mewujudkan ketrampilan digital ASN dalam bidang pekerjaan analis media sosial. Sedangkan pelatihan DEA mengenalkan pemasaran digital dasar,” terangnya.
Anton menambahkan, pelatihan yang diselenggarakan mendukung percepatan transformasi digital bagi berbagai kalangan termasuk ASN dan pelaku UMKM. Sebab berdasarkan analisis, kebutuhan talenta digital di tanah air mencapai 600 ribu setiap tahunnya. Sehingga dapat memanfaatkan percepatan infrastruktur telekomunikasi yang dilaksanakan secara bersamaan.
“Para pengajar di pelatihan itu berasal dari BPSDMP Yogyakarta Kementerian Kominfo, praktisi digital, dan akademisi,” kata Anton.(*/junaedi)