Waspada DBD, PMI Tuban Pastikan Stok Darah Cukup

: Foto : Petugas saat cek Bank Darah di UDD PMI Tuban. (ist)


Oleh MC KAB TUBAN, Jumat, 19 Januari 2024 | 17:08 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Tuban, InfoPublik – Menyusul merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim penghujan, Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Tuban meningkatkan kewaspadaan dengan memastikan ketersediaan stok darah yang memadai.
 
Humas UDD PMI Tuban, Sarju Efendi mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai upaya proaktif untuk mengantisipasi kebutuhan darah yang  meningkat seiring dengan jumlah kasus DBD.
 
“Untuk stok darah, sampai saat ini masih relatif aman. Belum ada peningkatan permintaan kantong darah dari beberapa rumah sakit,” ujar Sarju kepada reporter tubankab.go.id, Jumat (19/1/2024).
 
Sekalipun belum ada peningkatan permohonan, imbuhnya, UDD PMI Tuban akan terus berupaya agar stok darah tetap tersedia sewaktu-waktu dibutuhkan.
 
Diketahui, korelasi antara penyakit DBD dan trombosit terletak pada kemampuan virus dengue yang dapat mengurangi jumlah trombosit dalam darah. Normalnya, penderita DBD membutuhkan penambahan trombosit sekitar dua hingga tiga kantong darah. Namun, jumlah ini dapat meningkat hingga empat kantong dalam kondisi kronis.
 
“Berdasarkan jumlah kebutuhan tersebut, kami (UDD PMI Tuban, red) akan berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu jumlah permintaan darah melonjak,” terang Sarju.
 
Dalam upaya menjaga ketersediaan stok darah, Sarju menyatakan bahwa UDD PMI Tuban selalu menetapkan target harian sebanyak 50 kantong darah. 
 
Guna memenuhi target harian tersebut, PMI Tuban secara berkala melakukan upaya jemput bola melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah-sekolah, instansi, dan perusahaan.
 
“Sebulan kami targetkan 1.500 kantong darah, dan untuk saat ini, PMI Tuban mencatat setidaknya 600 orang melakukan donor setiap bulannya,” tandasnya.
 
Meskipun terdapat sejumlah pendonor secara rutin menyumbangkan darahnya, PMI Tuban tetap melaksanakan serangkaian prosedur pemeriksaan kesehatan kepada para pendonor sebelum mereka menjalani proses donor darah.
 
Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi mutu darah yang akan disumbangkan dan mencegah kemungkinan adanya sel penyakit yang mungkin terdeteksi.
 
“Dengan demikian, meskipun persediaan darah di PMI mencukupi, disarankan agar masyarakat tetap mempraktikkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari guna mencegah risiko terkena DBD,” pungkasnya. (yavid rahmat perwita/hei)