- Oleh MC KAB PROBOLINGGO
- Jumat, 22 November 2024 | 21:47 WIB
: Pemkab Probolinggo Gelar Rakor, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergitas Bidang PPM 2023-Foto:Mc.Probolinggo
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Sabtu, 16 Desember 2023 | 13:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 72
Probolinggo, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) menggelar rapat koordinasi (rakor), integrasi, sinkronisasi dan sinergitas bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) 2023 di Alino Café & Resto, Kamis (14/12/2023).
Kegiatan yang diikuti 18 Perangkat Daerah dibawah koordinasi perencanaan bidang PPM ini dihadiri oleh Plt Inspektur Kabupaten Probolinggo Santiyono, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi dan Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Efendi.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Efendi mengungkapkan kegiatan ini bertujuan sebagai persiapan untuk melakukan perhitungan capaian Indikator Kinerja Daerah (IKD) yang telah diamanahkan menjadi IKU Perangkat Daerah tahun 2023 dan merupakan tahun terakhir P-RPJMD 2018-2023.
“Perangkat Daerah diharapkan konsisten dalam mencapai target kinerja 2024 sesuai dengan Indikator Kinerja Daerah yang sesuai dengan kewenangannya yang telah ditetapkan dalam RPD tahun 2024-2026,” ujarnya.
Sementara Plt Inspektur Kabupaten Probolinggo Santiyono mengatakan sistem pengendalian internal pemerintah bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Sedangkan Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi menyampaikan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 13 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2024
“4 fokus penggunaan Dana Desa diantaranya penanganan kemiskinan ekstrem melalui BLT DD, penurunan stunting, penyertaan modal BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan ketahanan pangan,” tambahnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son/eyv)