Dispar Sleman Adakan Pendampingan Desa Wisata di Kapanewon Seyegan

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 10 November 2023 | 10:12 WIB - Redaktur: Tobari - 46


Sleman, InfoPublik - Sebanyak 30 peserta dari 5 Kalurahan di Wilayah Seyegan mengikuti kegiatan pendampingan Desa Wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman pada hari Kamis (9/11/2023).

Peserta adalan pengurus Pokdarwis, pengurus desa wisata, Bumdes dari masing masing Kalurahan dan praktisi jurnalistik KIM di wilayah Seyegan.

Bertempat di Pendopo Limasan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, kegiatan tersebut dibuka dengan pengantar dari Kasimun, Ketua Desa Wisata Cibuk Kidul  sebagai tuan rumah kegiatan yang menyampaikan selamat datang dan selamat belajar bersama dari kegiatan pariwisata yang ada di Cibuk Kidul.

Muhari, dari Dinas Pariwisata Sleman dalam sambutan dan pengarahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan murni dari Dispar dengan memfasilitasi keberadaan desa wisata yang ada di wilayah Sleman. Secara spesifik, Muhari menyampaikan bahwa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan berkaitan dengan Kepemanduan.

Lebih lanjut, Muhari menyampaikan bahwa kelembagaan Pokdarwis tingkat Kalurahan harus segera terbentuk dan ber SK. “Sehingga keberadaan Desa wisata dapat dikelola dengan baik yang berujung pada perekonomian masyarakat yang meningkat,” tegas Muhari.

Muhari menyontohkan, dengan terbentuknya destinasi wisata di Cibuk Kidul, berbagai kegiatan masyarakat dapat terfasilitasi keberadaannya. Usaha kuliner, tempat parkir, wahana permainan, pemancingan bahkan toilet semua bernilai ekonomis.

“Kondisi yang demikian ini yang menuntut keberadaan dari lembaga yang bernama Pokdarwis, untuk itu Kalurahan yang belum mempunyai Pokdarwis untuk segera membentuk lembaga tersebut,” ungkap Muhari.

Muh. Iqbal Yusron, Ketua HPI (Himpunan Pariwisata Indonesia) Kabupaten Sleman yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut memberikan materi berkaitan dengan Tips dan Trik Pemandu Wisata. Dari awal Iqbal memberikan pengertian tentang pariwisata dan pramuwisata serta kiat atau kunci sukses menjadi pramuwisata.

Iqbal yang juga seorang dosen UIN Salatiga tersebut membagi 4 hal untuk  kunci sukses menjadi pramuwisata yaitu public speaking, story-telling, cross cultural understanding dan willingness to help.

“Adapun tahapan untuk mencapai kesuksesan tersebut, hal yang perlu dimiliki adalah kenali profil wisatawan, pengetahuan tentang produk wisata, bercerita sambil memperlihatkan dan responsif,” terang Iqbal.

Di tengah penjelasannya Iqbal memberikan contoh praktis dalam melaksanakan tahapan tersebut.

Di bagian akhir, Iqbal menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah pertemuan pertama yang nantinya akan dilanjutkan dengan pertemuan sebagai langkah pendampingan kepada pramuwisata. Untuk itu Iqbal berharap peran aktif dari peserta untuk memanfaatkan pendampingan desa wisata ini dalam even even pariwisata di wilayah masing masing. (Sutarto Agus/KIM Seyegan/toeb)