:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 10 November 2023 | 09:56 WIB - Redaktur: Tobari - 37
Sleman, InfoPublik - Sebanyak 5 peserta Summer Course Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengikuti studi lapangan di Puskesmas Tempel 1, Kalurahan Margorejo, Kapanewon Tempel. Mereka terdiri dari 2 (dua) mahasiswa UGM, 2 (dua) mahasiswa Vanderbilt University Medical Center (VUMC) Belanda, serta 1 (satu) orang mahasiswa dari Malaysia.
Kehadiran peserta diterima oleh Panewu Tempel Agung Dwi Maryoto, pada Kamis (9/11/2023) di pendopo Kalurahan Margorejo. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Puskesmas Tempel I diwakili Yulin W, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Ariyani, Babinsa Tempel kapten inf. Sudjana, didampingi Babinkamtibmas Margorejo, Lurah Margorejo yang diwakili oleh Kamituwa Anwar Ihsani.
Menurut Aryani, program Summer Course UGM tahun 2023 di Kapanewon Tempel ini diikuti oleh 5 mahasiswa dari total 82 mahasiswa dari klaster program studi kesehatan yang melakukan studi lapangan di wilayah puskesmas Tempel Satu. Waktu studi akan dilaksanakan selama tujuh hari dengan berbagai tema atau bidang.
Selama tujuh hari tersebut para mahasiswa peserta studi lapangan akan tinggal di salah satu rumah warga di Mangkudranan Margorejo. Mereka akan melihat lebih dekat kegiatan yang ada Puskesmas Tempel Satu dan lingkungannya, termasuk kegiatan apa saja yang berjalan.
Adapun pelaksanaan kegiatan akan ditinjau langsung di antaranya adalah kegiatan ibu hamil di Poskesdes Margorejo, kegiatan posbindu di Kaliasin Mororejo, dan peninjauan langsung Demplot petani milenial di Kadisono Margorejo.
Ariyani berharap agar studi lapangan di Kapanewon Tempel ini akan menambah wawasan dan keilmuan bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Karena studi lapangan ini bertujuan untuk menambah wawasan secara praktis untuk memperkaya pengetahuan yang telah diperoleh selama tujuh hari di lapangan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut Panewu Tempel Agung Dwi Maryoto memberikan apresiasi kepada pengurus Summer Course UGM yang telah menunjuk Kapanewon Tempel sebagai tempat studi lapangan para mahasiswa. Dia berharap mahasiswa dapat menyumbangkan ilmu pengetahuannya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang lingkungan.
“Saya yakin banyak yang bisa disumbangkan oleh para mahasiswa pada masyarakat. Termasuk pengalaman dan pengetahuan dari Belanda yang mungkin bisa dipraktekkan di Tempel. Atau mungkin ada beberapa inovasi di Puskesmas Tempel I yang bisa dipelajari dan diadopsi,” harap Agung. (sbd/KIM Tempel/toeb)