- Oleh MC KAB SUMENEP
- Kamis, 28 November 2024 | 11:45 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Selasa, 31 Oktober 2023 | 17:20 WIB - Redaktur: Tobari - 50
Sumenep, InfoPublik - Diaspora muda Kabupaten Sumenep mengadakan acara peringatan Hari Jadi ke-754 Kabupaten Sumenep dengan menggelar talkshow bertema “Hari Jadi ke-754 Kabupaten Sumenep: Kita Bisa Apa?", Minggu (29/10/2023) kemarin.
Acara yang dilaksanakan di MyTen Coffee and Eatery, Senayan Park, Jakarta tersebut menggunakan konsep diskusi ala milenial dan talkshow.
Hadir 35 orang perantau muda dari Kabupaten Sumenep baik yang berkarier sebagai professional maupun yang berwirausaha. Mereka berdomisili di sekitar Jabodetabek.
Dari rilis yang diterima Media Center, Senin (30/10/2023) malam, talkshow tersebut menghadirkan dua orang narasumber dari kalangan praktisi dan akademisi, yang keduanya sama-sama berdarah Sumenep.
Narasumber pertama CEO Madura United Annisa Zhafarina Qosasi, dan narasumber kedua Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jakarta Nuril Ashivah Misbah.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana acara Slamet Raharjo. Menurut pria yang akrab disapa Jojo, tujuan utama dari acara tersebut untuk menciptakan kesempatan bagi para diaspora muda Sumenep agar bersatu, berdiskusi, dan berbagi ide merencanakan kontribusi mereka bagi perkembangan Kabupaten Sumenep.
Talkshow mendiskusikan apa yang bisa diperbuat oleh para diaspora muda Kabupaten Sumenep yang berada di Jabodetabek sebagai sumbangsih terhadap perkembangan Kabupaten Sumenep.
Annisa memulai dengan bagaimana mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di Kabupaten Sumenep.
Menurutnya, mindset atau cara berpikir orang Sumenep yang masih sering berpikir bahwa pekerjaan hanya menjadi PNS saja menjadi hambatan untuk perkembangan SDM di Kabupaten Sumenep. "Banyak yang berpikiran untuk menjadi PNS, kalau gak jadi PNS mending nganggur aja lah,” katanya.
Sementara Nuril Ashivah Misbah menceritakan bagaimana ia menekankan tentang bagaimana kita harus bisa menjadi pendengar yang baik lebih dahulu untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Sumenep.
"Saya pernah mengadakan arisan yang isinya hanya mendengarkan keluhan ibu-ibu di tempat saya tinggal, mereka semua berkeluh kesah dan sepertinya mereka hanya butuh didengarkan saja,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, keduanya tampak kompak menekankan agar diaspora muda Sumenep nantinya dapat berkontribusi nyata dalam berbagai bidang untuk pembangunan Kabupaten Sumenep hingga Madura ke depannya.
Dalam suasana yang penuh semangat dan kolaboratif, para peserta juga berkesempatan untuk menjalin koneksi, membangun jaringan, dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan dampak positif bagi Kabupaten Sumenep.
Di akhir acara para peserta menyepakati agar kegiatan tersebut bisa menjadi momentum awal untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi para diaspora muda untuk berperan aktif dalam kemajuan kota kelahiran mereka. ( Gun/Han/Fer/toeb )