250 Pelaku Usaha Ikuti Pelatihan Sertifikasi Produk Halal

: Para peserta sosialisasi sertifikasi produk halal berfoto bersama dengan para pejabat dan narasumber usai acara pembukaan.,(Foto : Junaedi)


Oleh MC KAB SEMARANG, Selasa, 31 Oktober 2023 | 17:02 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 72


Bergas, Infopublik - Dinas Koperasi UKM Perindag (Diskumperindag) Kabupaten Semarang bekerja sama dengan Walisongo Halal Center (WHC) UIN Walisongo Semarang menggelar pelatihan sistem jaminan produk halal (SJPH) yang diikuti 250 pelaku usaha kecil menengah. Pembukaan pelatihan dibuka oleh Asisten Sekda bidang Ekonomi Pembangunan Wigati Sunu mewakili Bupati Semarang H Ngesti Nugraha di Abimantrana Ballroom The Wujil Resort, Bergas, Selasa (31/10/2023) siang.

Hadir pada acara itu Direktur WHC Dr Malikhatul Hidayah, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ismail mewakili Rektor UIN Walisongo.

Kepala Diskumperindag Heru Subroto menjelaskan pihaknya mentargetkan seluruh peserta sosialisasi mendapat sertifikat halal. “Sesuai regulasi, seluruh makanan dan minuman yang beredar wajib bersertifikat halal paling lambat 17 Oktobe 2024. Kita berharap para pelaku UKM dapat berkembang dan memperluas pasar dengan memiliki sertifikat itu,” katanya.

Ditegaskan Heru, langkah ini merupakan upaya Pemkab Semarang mendorong para pelaku usaha kecil untuk naik kelas. Mutu produk olahan buatannya diakui pihak yang berkompeten lewat sertifikat halal.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wigati Sunu berharap sertifikat halal dapat mendongkrak daya saing produk buatan pelaku UKM. “Diharapkan produk-produk yang dihasilkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” tandasnya.

Salah seorang narasumber sosialisasi, Anis Fitriyah mengingatkan para pelaku usaha untuk berhati-hati memberi jenama produknya. Sebab nama yang tidak sesuai syariat Islam dapat membatalkan penerbitan sertifikat halal. “Misalnya nama Kue Pancong Pocong atau es teh Janda Merana bisa menjadi pertimbangan untuk tidak menerbitkan sertifikat halal,” tegasnya. Peraturan nama itu tercantum dalam sistem jaminan produk halal disamping bahan, proses pembuatan, kemasan maupun pemasaran.

Sekretaris Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) WHC ini juga memperingatkan para pelaku usaha untuk tidak bertindak curang setelah menerima sertifikat halal. Sebab meski berlaku seumur hidup namun dapat dicabut sewaktu-waktu jika ditemukan ada proses yang melanggar ketentuan oleh lembaga pengawas. (*/junaedi)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 9 November 2024 | 18:57 WIB
Pelabuhan Perikanan Tenda Sosialisasikan Pelayanan Penerbitan S-CPIB
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Sabtu, 16 Maret 2024 | 10:02 WIB
Aceh Serius Tuntaskan Sertifikasi Halal, 'Kota Juang' Bireun jadi Acuan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 5 Maret 2024 | 18:02 WIB
Perekaman Data Sertifikat Elektronik Pemprov Gorontalo Capai 300 Persen