- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 09:35 WIB
: Pokja AKI-AKB-Stunting Kab. Manggarai Barat saat mengikuti Pertemuan Reguler di Labuan Bajo. (Foto : Ferdy Jemaun)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Rabu, 4 Oktober 2023 | 17:14 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 121
Manggarai Barat, InfoPublik - Pertemuan regular Pokja AKI-AKB dan stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat, berhasil menelurkan dua rekomenasi. Kedua rekomendasi itu diharapkan akan berujung pada menurunnya AKI-AKB dan prevalensi stunting di bumi Komodo.
Pertemuan regular Pokja AKI-AKB dan stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat, difasilitasi oleh USAID MOMENTUM, dan berlangsung di Aula Hotel Prundi Labuan Bajo, Selasa (3/10/2023).
Wakil Bupatit Manggarai Barat, Yulianus Weng menyampaikan terima kasih kepada pihak USAID MOMENTUM, yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pertemuan itu.
USAID MOMENTUM merupakan sebuah NGO yang telah berkarya di Kabupaten Manggarai Barat dalam program selamatkan ibu dan bayi baru lahir.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, saya menyampaikan terima kasih kepada MOMENTUM. Sudah banyak hal yang telah dilakukan MOMENTUM untuk menekan AKI, AKB dan Stunting di daerah ini,” ujar Yulianus.
Menurut Wabup Yuliaus, dukungan dari berbagai pihak dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat, sangat dibutuhkan oleh pemerintah setempat.
Pertemuan regular Pokja AKI-AKB dan Stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat ini menghadirkan 3 nara sumber. Mereka adalah Kepala BAPPEDA Kabupaten Manggarai Barat, Peter A. Rasyid, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Mami dan Kepala Dinas PMPD Kabupaten Manggarai Barat, Milikior Nudin.
Peter A. Rasyid memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Pokja dalam upaya untuk menurunkan AKI, AKB dan Stunting di Kabupaten Manggarai Barat.
Berbagai upaya yang telah dilakukan itu, antara lain mendukung kebijakan anggaran melalui Dinas Kesehatan, mendorong pemerintah desa untuk merumuskan kebijakan dan anggaran di tingkat desa, mendorong perbaikan dan peningkatan infrastruktur, mengembangkan pusat informasi dan penanggulangan AKI-AKB melalui 2H2 Centre serta menjalin kerja sama dengan Badan Pertimbangan Kesehatan untuk membangun rumah tunggu di sejumlah Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Mami, menyampaikan materi terkait pencapaian target sasaran royeksi AKI, AKB dan stunting tahun 2023.
Menurut Kadis Mami, hingga bulan September 2023, jumlah AKI di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 8 kasus. Sedangkan jumlah AKB hingga bulan Juni sebanyak 40 kasus.
“Yang cukup menggembiarakan prevalensi stunting, karena berhasil turun, dari 90,00 % pada hasil timbang Februari 2023, menjadi 80,20 persen pada hasil timbang Agustus 2023,” jelas Kadis Mami.
Kadis Mami pada kesempatan itu juga memaparkan tentang Integrasi Pelayanan Primer (ILP).
“ILP ini merupakan bagian dari transformasi layanan primer yang berfokus pada tiga hal, yakni siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat,” ujar Kadis Mami.
Sementara itu, Kepala Dinas PMPD Kabupaten Manggarai Barat, Milikior Nudin, memaparkan tentang arah kebijakan dana desa sesuai undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Kewenangan Desa.
Pada tahap akhir, seluruh peserta menyepakati untuk membuat rekomendasi atas hasil seluruh kegiatan.
Adapun rekomendasi yang disepakati itu adalah segera diselenggarakan diskusi terbatas untuk menyusun perubahan Kelompok Kerja AKI-AKB dan Pokjanal Posyandu. Segera menyusun Instruksi Bupati untuk mendorong keterlibatan desa dalam penangan AKI-AKB dan Stunting melalui kebijakan anggaran dana desa.
(MC Manggarai Barat/EfjE/Gonsa-Tim IKP Kominfo)