- Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 16:08 WIB
: Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda Kabupaten Manggarai Barat, Aloysius Lahi (tengah) bersama para peserta kegiatan. (Foto: Gonsalez)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Sabtu, 30 November 2024 | 06:09 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 257
Labuan Bajo, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menggandeng akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta untuk melakukan kajian secara ilmiah terkait keberadaan destinasi wisata Gua Batu Cermin. Dengan Kajian ini, diharapkan akan ada story telling yang bisa berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Badan Riset Daerah (Brida), terus berinovasi dan berkomitmen dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepariwisataan di daerah superpremium. Kali ini Pemkab Mabar bekerja sama dengan Akadeimis dari UGM Jogjakarta.
Kerja sama ini sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2024 dan kini sudah memasuki FGD tahap akhir, dalam bentuk Penyusunan Dokumen Kajian Destinasi Pariwisata Batu Cermin tahun 2024. Penyusunan dokumen kajian ini berlangsung di Ballroom Jayakarta Hotel, Labuan Bajo Kamis (21/11/2024).
Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda Kabupaten Manggarai Barat, Aloysius Lahi, saat membukan kegiatan itu menyampaikan bahwa kerja sama dengan pihak UGM Jogjakarta ini dilangsungkan sebagai bagian dari upaya Pemkab Mabar untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batu Cermin.
“Ini dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Batu Cermin, yang mampu memberikan multiplayer effect bagi sektor-sektor UMKM dan ekonomi kreatif,” tutur Aloysius.
Pemkab Mabar, kata Aloysius, bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada untuk melakukan kajian guna menggali potensi-potensi yang ada di Gua Batu Cermin yang dapat diangkat untuk dijadikan daya tarik bagi wisatawan, dilihat dari berbagai disiplin keilmuan seperti, geologi, arkelogi, antropologi serta herbarium.
“Hasil kajian ini diharapkan mampu memberikan narasi yang utuh tentang keberadaan Batu Cermin, baik secara keilmuan maupun legenda yang ada, dan juga membuat story telling yang utuh dan lengkap yang bisa disampaikan oleh para pemandu wisata kepada para wisatawan, sehingga wisatawan yang berkunjung memiliki pengalaman yang berbeda dan unik bila dibandingkan dengan destinasi wisata yang lain,” ungkapnya.
Aloysius berharap tim ahli dari UGM mampu memaparkan hasil kajiannya yang memberikan gambaran terkait bagaimana sejarah terbentuknya Gua Batu Cermin, serta fosil purba apa saja yang ada di dalamnya. Selain itu, ia juga berharap tim ahli dapat mengidentifikasi tumbuhan dan proses herbarium yang ada dalam kawasan wisata Gua Batu Cermin, serta dapat membuat interpretasi terkait objek-objek yang ada dan membuat narasi (story telling) yang utuh tentang Gua batu Cermin.
Ketua tim UGM, Prof. Gaby memaparkan secara daring rekomendasi hasil kajian tim selama melakukan penelitian di Gua Batu Cermin, di antaranya adalah visitors management, potensi geologis, antropologis, serta herbarium.
Hasil kajian tim UGM ini akan disajikan dalam bentuk dokumen dan nantinya akan diserahkan kepada Pemda Mabar sebagai referensi dalam menyusun program pengembangan DTW Batu Cermin.
Kegiatan penyusunan dokumen kajian ini dikuti oleh 50 peserta yang merupakan perwakilan pemerintah dan stakeholder pariwisata Kabupaten Manggarai Barat. (MC Manggarai Barat-Gonsalez-eFJe)