- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Selasa, 26 November 2024 | 16:33 WIB
: SMK Bhumi Phala Bantu Air Bersih Warga di Lereng Sumbing-Foto:Mc.Pemkab Temanggung
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 28 September 2023 | 19:33 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 45
Temanggung, InfoPublik - Kekeringan yang melanda di beberapa wilayah Kabupaten Temanggung memanggil SMK Bhumi Phala Parakan untuk terlibat dalam aksi sosial membantu droping air bersih.
Droping air bersih itu di antaranya dilakukan di lereng Gunung Sumbing masuk Dusun Balong, Desa Bansari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.
Di kawasan itu, dalam beberapa waktu terakhir warganya mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Warga harus ke desa lain yang jaraknya kiloan meter untuk mendapat air bersih.
Humas SMK Bhumi Phala Hedi Susanto mengatakan, dana air bersih didapat dari donasi siswa, guru dan sekolah yang peduli nasib warga lain yang mengalami kekeringan dan membutuhkan air bersih.
"Kemarau panjang berdampak pada kekeringan dan krisis air bersih, SMK Bhumi Phala membantu warga yang mengalami krisis air," kata Hedi Susanto, Rabu (27/9/2023).
Dikatakan, droping air bersih yang dilakukan SMK Bhumi Phala akan kembali dilakukan dalam beberapa waktu mendatang di daerah lain, untuk membantu warga yang mengalami kekeringan.
Ia menyampaikan, pembelajaran yang didapat siswa dari baksos tersebut adalah meningkatkan jiwa kepedulian dan kemanusiaan pada sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
Salah seorang siswa SMK Bhumi Phala Arlinda (16) berharap baksos yang dilakukan tersebut dapat membantu warga yang mengalami kesulitan air.
"Kami tersentuh dengan yang dialami warga Dusun Balong, kemudian iuran untuk membantu mereka dalam mencukupi air bersih," katanya.
Kasi Darlog BPBD Kabupaten Temanggung Priyo Hardjanto menyatakan BPBD melakukan droping air bersih sebanyak lima hingga enam tangki per hari.
"Saat ini ada 23 desa yang mengalami kekeringan, tahun sebelumnya 15 desa yang mengalami kekeringan," tuturnya.
Disampaikannya, kecamatan yang mengalami kekeringan paling parah adalah Kranggan dan Pringsurat, sehingga perlu dibantu dengan air bersih.
APBD penetapan 2023 dianggarkan dana untuk 150 tangki, dan saat ini tinggal 15 tangki, sehingga pada APBD perubahan meminta tambahan 50 tangki.
Dana tersebut tidak cukup, sehingga menggandeng perusahaan, berbagai pihak lain untuk terlibat dalam penanganan air bersih melalui CSR, sehigga warga tetap mendapat pasokan air, meski kemarau kering.
Kadus Balong, Ngadiyem mengatakan, wilayahnya telah mengalami krisis air bersih dalam beberapa waktu terakhir, yang kemudian mendapat droping air bersih.
"Sumber mata air bersih sudah tidak lagi bisa diandalkan, warga kesulitan air bersih," imbuhnya.
Ia mengatakan, adanya bantuan dari SMK Bhumi Phala tersebut sangat membantu beban warga dalam mencukupi kebutuhan. (MC.TMG/Aiz;Ekp/Eyv)