- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 09:35 WIB
: Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, saat peletakan Batu Pertama Vila Kali Watu. (Foto : Gonsa)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Sabtu, 9 September 2023 | 15:17 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 242
Manggarai Barat, InfoPublik - Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengungkapkan pihaknya bangga setiap kemajuan atas pembangunan di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Walau memberikan dukungan yang luas, pemerintah tetap memberi peringatan untuk tidak merusak lingkungan dan juga tidak mengabaikan keberadaan warga lokal.
"Kemajuan atas pembangunan di Labuan Bajo, Pemerintah menyampaikan rasa bangga. Namun demikian bahwa pembangunan yang di lakukan untuk tidak merusak lingkungan, sebab nikmat dari keindahan alam labuan Bajo, bukan saja generasi kita, Namun harus di nikmati oleh anak cucu kita," ujar Yulianus saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Vila dan residence Kali Watu pada Jumat (8/9/2023).
Selain menekankan kelestarian lingkungan hidup, Yulianus juga meminta, agar usaha yang ada di Labuan Bajo harus menyerap tenaga kerja lokal.
"Ketika hotel ini bangun pasti akan ada yang menginap dan makan makanan yang disediakan, ini pasti akan membawa dampak. Terimakasih kepada management Kaliwatu yang sudah membangun vila dan residence yang selesai tahap awal pada bulan Juli 2024," ujarnya.
Ia menekankan dalam pembangunan Kali Watu harus berpatisipasi dan melibatkan masyarakat, dan pembangunan itu sendiri minimal harus bermanfaat bagi masyarakat.
Misalnya pembangunan hotel, kiranya pasokan buah dan sayur sayuran nantinya tidak boleh di datangkan dari luar. Demikian juga dengan penyerapan tenaga kerja, utamakan tenaga kerja lokal
Yulianus berpesan nantinya harus memanfaatkan tenaga kerja lokal, apalagi di Manggarai Barat telah banyak membuka sekolah kejuruan dan di upayakan untuk meminimalisir para pekerja dari luar.
Kemudian pembangunan harus berkelanjutan, tidak hanya dinikmati oleh generasi sekarang namun juga oleh anak cucu. Karena itu, setiap pembangunan yang dilaksanakan tidak boleh menyepelekan masalah lingkungan.
Selanjutnya, kemajuan pembangunan tidak boleh merusak budaya dan adat istiadat. Untuk itu di harapkan agar adat yang sudah berakar di masyarakat untuk tetap terjaga dengan baik, seperti sopan santun dan beretika.
"Kiranya tiga pesan penting ini juga menjadi perhatian dari manajement Kali Watu," ujarnya.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Shana Fatina menyampaikan perhatian pemerintah untuk Labuan Bajo cukup besar. Pembangunan di Labuan Bajo baik pemerintah maupun masyarakat sangat mendukung. Dan pengembangan pembangunan Kali Watu merupakan branding baru bagi Labuan Bajo.
Shana juga berpesan agar dalam melaksanakan pembangunan di Labuan Bajo untuk tidak mengabaikan masalah lingkungan, sebab keindahan Labuan Bajo, tidak hanya di nikmati oleh generasi sekarang, namun untuk generasi yang akan datang.
Sementara itu, Owner Vila dan residence Kali Watu Aby Angki Iwang menginformasikan bahwa Vila dan residence Kali Watu di bangun di atas lahan 4,5 hektat, dan di rencanakan akan membangun 87 unit Vila. Pembangunan vila dan residence pihaknya membutuhkan intestasi Rp600 miliar dan untuk itu pihaknya sedang mencari mitra untuk berinvestasi di Kali Watu.
"Kali Watu the first ever residential kompleks di Labuan Bajo dengan hamparan pemandangan menakjubkan dari sisi Labuan Bajo Utara hunian ini terhampar lebih 4,5 hektar area, hadir dengan 87 unit Vila, 144 apartement, dan berbagai fasilitas terintegrasi, yang siap memanjakan kebutuhan pengunjung.
Lebih dari sekedar hunian pada umumnya Kali Watu merupakan perwujudan modernisasi bertemu dengan alam, terlihat dari logo Kali Watu, yang terinspirasi dari tektur alam dari pemandangan sekitar wilayah yang menggabungkan elemen pasir batu dan laut.
(MC Manggarai Barat/Frumen/Gonsa-Tim IKP Kominfo)