Gubernur Rohidin Merancang Business Plan dan Perda Khusus, untuk Pembangunan Enggano Berkelanjutan

:


Oleh PROVINSI BENGKULU, Rabu, 23 Agustus 2023 | 16:48 WIB - Redaktur: Tobari - 279


Bengkulu, InfoPublik – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memaparkan, untuk pembangunan di Pulau Enggano yang berkelanjutan, perlu disusun sebuah business plan (rancangan bisnis) yang betul-betul berdampak kuat.

Yaitu sebuah rancangan yang  terpadu dan terintegrasi dengan skala usaha yang layak, serta terhubung dengan rantai bisnis baik secara upstream maupun downstream (hulu dan hilir).

Impact besar perekonomian yang dimaksudkan, tidak hanya bagi Enggano sendiri namun juga bagi Provinsi Bengkulu, maka dibutuhkan sebuah rancangan bisnis yang matang dan didukung oleh investasi yang tepat bagi Enggano.

"Jika ingin ada impact besar terhadap perekonomian daerah harus dibuat sebuah business plan yang betul-betul nendang (berdampak kuat), terintegrasi dengan skala usaha yang layak, dan tentu rantai bisnisnya upstream-downstream,” papar Gubernur Rohidin

Juga harus betul-betul terpadu, yang tentu melibatkan masyarakat lokal, dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung, sambungnya.

Pemaparan secara gamblang ini,  disampaikan Gubernur Rohidin saat mengisi kuliah umum Kelautan dan Perikanan bersama Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan RI Prof. Rokhmin Dahuri, serta Rektor UNIB Dr. Retno Agustina, bertempat di Gedung Layanan Terpadu (GLT) Universitas Bengkulu, pada Rabu (23/8/2023).

Tidak hanya bicara soal investasi, Gubernur Rohidin juga mengungkapkan saat ini sedang membuat sebuah Peraturan Daerah tentang Masyarakat Adat Enggano. Hal ini menurutnya untuk melindungi hak-hak masyarakat Enggano.

Sehingga walaupun ke depannya akan ada investasi besar-besaran di pulau Enggano, adat budaya serta tanah masyarakat tetap menjadi milik masyarakat Enggano.

"Dengan potensi dan infrastruktur yang sudah dibangun, jangan sampai masyarakat adat Enggano itu malah menjadi tamu di pulau mereka sendiri, saya khawatir terjadi 5 - 10 tahun yang akan datang, kalau Perda ini tidak berhasil kita lakukan,” jelasnya.

Gubernur Rohidin yang menyandang gelar Profesor dari Universitas Jungwon Korea Selatan ini juga menegaskan, Pemerintah Daerah bersama Pemerintah pusat juga tetap meneruskan peningkatan infrastruktur dasar di Pulau Enggano.

Seperti pembangunan jalan trans Enggano, peningkatan Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Kahyapu.

Sebagai pulau terluar yang ada di Provinsi Bengkulu, potensi yang dimiliki Pulau Enggano sangat jelas dan terukur, baik dari sisi pertahanan nasional maupun sumber daya kelautan dan perikanan khususnya perikanan tangkap.

Ditambah dukungan potensi pariwisata Enggano, juga dinilai menjadi peluang investasi yang sangat menjanjikan, karena keindahan alam yang eksotis serta berbagai keunikan adat istiadatnya.

Senada dengan paparan Gubernur Rohidin, Prof. Rokhmin Dahuri menyebutkan, pengembangan pulau Enggano harus memenuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, ekologi juga aspek sosial.

"Pulau Enggano itu letaknya jauh, jadi model pembangunannya harus big push, jadi skala besar, tetapi tetap mempertimbangkan daya dukung lingkungan, kesesuaian lahan dan seterusnya, sehingga antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan tetap berjalan harmonis," jelas Prof. Rokhmin.

Prof. Rokhmin juga menekankan, agar pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov dan Kabupaten Bengkulu Utara menciptakan iklim investasi yang kondusif, sistem perizinan, informasi dan hal-hal dengan kemudahan berbisnis, harus seperti negara-negara maju lainnya.

"Bukan berarti kita mengobral lahan usaha, tetap ada aturannya, kita tinggal benchmarking saja mencontoh negara-negara yang sudah lebih dulu maju, bagaimna cara berkerjasama dengan investor, maupun pengusaha asing. Investor untung, tetapi kita bangsa juga lebih untung besar, baik ekonomi, peningkatan kapasitas SDM dan teknologi," tutur Prof. Rokhmin.

Prof. Rokhmin Dahuri yang saat ini menjadi Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan RI, dahulu pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia RI (periode 2001 – 2004). (Prov Bengkulu/ toeb)