:
Oleh MC KAB BENGKALIS, Selasa, 15 Agustus 2023 | 13:10 WIB - Redaktur: Kusnadi - 311
Bengkalis, InfoPublik - Dalam festival pangan lokal pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) tingkat Kabupaten Bengkalis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggelar lomba cipta menu Selasa (15/8/2023).
Perlombaan yang diikuti 11 kecamatan Se-Kabupaten Bengkalis itu dihadiri langsung Bupati Bengkalis Kasmarni didampingi Wabup Bagus Santoso di Balai Kerapatan Sri Mahkota Bengkalis.
Dalam perlombaan itu Kecamatan Siak Kecil menjuarai lomba cipta menu B2SA, disusul juara 2 Kecamatan Bengkalis, juara 3 Kecamatan Mandau. Kemudian harapan 1 Kecamatan Bukit Batu, harapan 2 Kecamatan Pinggir dan harapan 3 Kecamatan Bathin Solapan.
Penyerahan hadiah juara lomba diserahkan Bupati Kasmarni, Wabup Bagus Santoso bersama Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Endik Yhni Hermanto, Ketua PKK Siti Aisyah, serta Ketua DWP Ira Vendriyani.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis Sri Hartati menyebutkan pada festival pangan itu turut dimeriahkan dengan bazar pangan lokal, menghadrikan produk pangan lokal UMKM Bengkalis.
Adapun juri dalam perlombaan itu dari Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, praktisi ahli Boga dan TP PKK Provinsi Riau.
"Kami tentunya menyambut baik dengan dilaksanakannya lomba cipta menu B2SA ini, selain sebagai ajang kompetisi dan kreatifitas masyarakat terutama bagi ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, menentukan, menyusun serta menyajikan menu B2SA berbasis sumber daya lokal," ujar Bupati Kasmarni dalam sambutannya.
Orang nomor satu di Negeri Junjungan ini berharap melalui kegiatan ini dapat mengkampanyekan kepada masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada disekitaran rumah dan lingkungan, dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dijelaskan Bupati Kasmarni, saat ini Pemerintah sedang gencar mengatasi stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis.
Terjadinya kekurangan gizi kronis atau gizi buruk kepada balita tersebut, salah satu penyebab utamanya, selain faktor ekonomi, juga karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua, pada makanan yang beragam, bergizi, dan berimbang serta aman, ditambah pula terjadinya pola makan yang buruk dalam keluarga dan masyarakat.
"Oleh karenanya, upaya penanganan stunting ini, tentunya harus kita barengi dengan upaya menjaga kualitas gizi masyarakat terutama bagi ibu hamil dan balita melalui program B2SA ini," lanjutnya.
Di kesempatan itu turut diserahkan sertifikasi Prima 3 dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) Provinsi Riau kepada Kelompok Tani Tunas Jaya Desa Tengganau Pinggir, Kelompok Tani Cahaya Mandiri Bantan Timur, Kelompok Tani Subur Kelurahan Air Jamban Mandau, Kelompok Tani Berkah Desa Bantan Tua, dan usaha perorangan atas nama Sugito dari Mandau.
Kemudian diakhir acara, Bupati Bengkalis bersama rombongan meninjau lokasi perlombaan B2SA dan bazar produk lokal. #DISKOMINFOTIK