:
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Selasa, 25 Juli 2023 | 10:18 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 77
ProbolinggoKab, InfoPublik – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan pada Senin (24/7/2023) berlangsung semarak dan meriah.
Peringatan Harganas ke-30 yang mengambil tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting, Untuk Indonesia Maju” ini dimeriahkan dengan pameran di area 1 dan layanan KB serta pameran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di lobi GIC Kota Kraksaan. Selain itu juga ada pemberian hadiah bagi pemenang Duta GenRe dan prosesi wisuda SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) dan pencanangan makan telur.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI Tavip Agus Rayanto, Wakil Bupati Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko dan Forkopimda, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Maria Ernawati, Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Joelijanto menyampaikan peringatan Harganas ke-30 tahun 2023 ini mendapatkan support dari berbagai pihak yang ada di Kabupaten Probolinggo. Termasuk proses SOTH yang akan diwisuda sebanyak 720 orang.
“Mereka diwisuda setelah menjalani pembelajaran selama 4 bulan. Saat ini kami berproses turun ke tingkat desa. Ini sangat luar biasa. Mereka ingin diwisuda. Semua ini berkat kerja keras para penyuluah dan coordinator untuk membangun keluarga di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Anang menerangkan bahwa dalam peringatan Harganas ke-30 ini pihaknya juga mencanangkan program makan telur sehari 2 butir. Ini akan menjadi titik awal bahwa ke depan pihaknya sudah ada komitmen dengan PT POMI untuk mensupport program makan telur di Kabupaten Probolinggo.
“Kami akan terus berupaya melakukan deteksi dini supaya bisa meminimalisir ha-hal yang tidak kita inginkan. Ibu-ibu mempunyai tanggung jawab yang besar bagaimana gerakan penurunan stunting menjadi serempak dan menjadi semangat bagi kita semuanya,” terangnya.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengatakan keluarga bebas stunting sebagai substansi tema dalam peringatan Harganas tahun ini, dengan maksud dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk untuk mendekatkan hari keluarga nasional dengan keluarga Indonesia.
“Seraya berharap peringatan Harganas tahun ini menjadi momentum penting dalam merevitalisasi kembali peran keluarga dalam pembangunan. Pemerintah berharap keluarga Indonesia dapat menghindari anak-anak mereka dari gagal tumbuh dan gagal berkembang (stunting),” harapnya.
Sedangkan Sestama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mengungkapkan keberhasilan KB itu salah satu ukurannya adalah angka fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR). TFR yaitu jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya.
“Dapat disimpulkan bahwa KB merupakan hal yang berpengaruh terhadap TFR. Semakin tinggi angka prevalensi KB maka semakin rendah TFR suatu negara. Tetapi pada waktu itu Indonesia angkanya tinggi, makanya harus dicegah dan disuntik,” katanya.
Tavip menjelaskan tentunya dimensi pembangunan keluarga menjadi aspek yang sangat penting. Pembangunan keluarga ini harus mampu mengimplementasikan 8 fungsi keluarga. Meliputi fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan serta ekonomi dan pembinaan lingkungan.
“Yang terpenting itu sebenarnya adalah implementasi dan action dari program yang menyentuh kepada balita, remaja dan lansia yang memperkuat pembangunan keluarga. Mohon dukungan semua, karena program apapun tidak ada artinya tanpa dukungan dari masyarakat luas,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son)