:
Oleh MC KAB AGAM, Minggu, 16 Juli 2023 | 06:52 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 37
Agam, InfoPublik - Warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di 3 wilayah nagari dalam kecamatan Tanjung Raya sejak Jumat kemarin mengeluh, menyusul objek-objek wisata untuk mendukung aktivitas harian tidak bisa beroperasi dengan baik.
Walau dipahami warga beberapa sarana utama terdampak akibat bencana, baik sarana jalan yang terputus akibat longsor dan banjir bandang bahkan sudah terlihat langsung oleh warga jajaran terkait di Pemkab Agam sudah bekerja keras hingga malam untuk membuka akses jalan menggunakan alat berat, juga bantuan makanan sudah dipasok, termasuk dukungan lain di lapangan.
Yang membuat warga panik, khusus dampak aliran listrik padam akibat jaringan listrik yang putus akibat longsor, bahkan sepanjang ruas jalan mulai dari Muko-Muko sampai ke titik terakhir longsor di Sungai Batang, sejak Jumat kemarin gelap gulita.
Sebagian warga Jumat malam terlihat menggunakan genset dan lilin untuk penerangan, sebagian lain terlihat hanya bergerak-gerak tanpa penerangan apa pun.
Yang menambah panik warga, justru “redupnya” sinyal selular berbagai operator yang biasa dimanfaatkan warga di kawasan terdampak bencana di berbagai lokasi, baik di Muko-Muko, di Tanjung Sani, Jorong Pantas, Jorong Pandan, Sigiran dan berbagai lokasi lain, sehingga komunikasi dan informasi yang diharapkan secara konsistens diperoleh sangat sulit didapat.
Apalagi saat ini, upaya pencarian korban Rina yang tertimbun longsor di Jorong Pantas masih dilakukan, sementara jalur masuk via jalan darat masih belum bisa ditembus, karena banyaknya titik longsor yang harus ditangani.
“Sinyal selular susah, jadi informasi kerap terputus-putus sejak Jumat kemarin, “ungkap Camat Tanjung Raya Roza Syefridienti saat dicoba mengkonfirmasi perkembangan pencarian korban di Jorong Pantas Sabtu,(15/7/2023) pagi.
Kondisi serupa juga dialami Bambang Warsito, Kalaksa BPBD Agam yang dihubungi awak media Sabtu pagi.
”Sinyal ponsel di lokasi susah. Kita sudah koordinasikan dengan Diskominfo Agam untuk membantu mencari solusi masalah yang terjadi. Kita juga tengah upayakan mencari sarana komunikasi pendukung lain agar lebih efektif,“ sebutnya.
Pantauan awak media di lokasi terdampak bencana, beberapa kawasan yang sulit mendapatkan akses komunikasi selular merata mulai dari Muko-Muko, Pangka Tanjuang, Sungai Tampang, Sigiran, Pontas sampai ke batas Sungai Batang, sehingga cukup sulit mendapatkan perkembangan penanganan dampak pascabencana di lapangan. (MC Agam)