Wagub: Cegah Stunting untuk Generasi Indonesia Gemilang

:


Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu, 15 Juli 2023 | 10:17 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 49


Palu, InfoPublik - Wakil Gubernur Ma'mun Amir membuka Rembuk Stunting Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemberian Penghargaan Kinerja Aksi Konvergensi  Percepatan Penurunan Stunting kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah Tahun 2023. di Ruang Nagana Bappeda Provinsi Sulteng, Rabu (12/7/2023)
 
Ma'mun Amir didampingi Kepala Bappeda Provinsi Sulteng Cristina Sandra Tobondo memberikan sertifikat penghargaan sekaligus menyaksikan penandatanganan Klkesepakatan bersama pemerintah Klkabupaten dan Klkota se-Sulawesi Tengah.
 
Kabupaten dan jota penerima penghargaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting terintegrasi tahun 2022 berdasarkan kategori khusus diraih oleh Pemerintah Kab. Morowali, Kab. Sigi dan Kab. Poso. 
 
Sedangkan, berdasarkan peringkat yakni terbaik tiga, diraih pemerintah Kab. Banggai dengan skor nilai 125 point, terbaik dua diraih oleh Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dengan skor nilai 126 point dan terbaik satu diraih oleh Pemerintah Kabupaten Bangga Laut dengan skor nilai 130 point. 
 
Berikut beberapa 8 (delapan) aksi konvergensi penurunan Stunting yaitu; (1) Aksi analisis situasi. (2) Aksi rencana kegiatan. (3) Aksi rembuk stunting. (4) Aksi peraturan Bupati dan Walikota tentang peran Desa. (5) Aksi pembinaan kader pembangunan manusia. (6) aksi sistem manajemen data Stunting. (7) aksi pengukuran dan publikasi Stunting. Dan (8) Aksi review kinerja tahunan. 
 
Dalam laporannya, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Sulteng Irwan selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan rembuk Stunting hari ini adalah:
Pertama, menyusun langkah-langkah tindak lanjut yang menjadi komitmen pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dalam upaya koordinasi dan konvergensi  percepatan penurunan stunting di antaranya; (1) Peningkatan peran tim percepatan penurunan stunting (tpps) provinsi dan kabupaten/kota dukungan data yang akurat dan terintegrasi. (2) Penandaan (tagging) fokus belanja APBD Provinsi dan APBD  Kabupaten dan Kota.
 
Selanjutnya, (3) Pengendalian kualitas dan capaian pelaksanaan 8 aksi konvergensi di tingkat Kabupaten dan Kota. (4) Peningkatan alokasi dan pengoptimalan penggunaan dana desa untuk program percepatan penurunan stunting. (5) Pelaporan tpps provinsi dan kabupaten per-semester. (6) Pelaporan hasil pelaksanaan aksi 1 sampai dengan aksi 8 pada web monitoring aksi bangda. 
 
Kedua, memberikan apresiasi kepada kabupaten/kota atas kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting periode tahun 2022.
 
Dalam sambutanya, Wakil Gubernur Ma'mun Amir menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei status gizi indonesia tahun  2022, menunjukkan prevalensi Stunting di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 28,2 persen, berada diatas angka nasional yaitu, 21,6 persen dan mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2021 yang berada pada angka 29,7 persen. 
 
Selanjutnya, Wagub menjelaskan, Rembuk stunting hari ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan aksi ke- 3 pada 8 (delapan) aksi konvergensi percepatan penurunan stunting integrasi sekaligus sebagai bentuk pengendalian pelaksanaan konvergensi penurunan stunting di tingkat provinsi oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
 
"Saya ucapkan selamat kepada kabupaten dan kota yang mendapatkan predikat terbaik I, II dan III," ucap Wagub.
 
Menurutnya, dalam rangka menurunkan prevalensi stunting, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan sejumlah program pembangunan dalam bentuk Cross Cutting program aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi serta Cross Cutting program penanggulangan kemiskinan.
 
Sementara itu, untuk target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sampai dengan tahun 2026 adalah menurunkan prevalensi stunting pada angka  8 persen.
 
"Hal ini berarti bahwa kita harus menurunkan prevalensi sebesar 20,2 persen dalam 3 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya," ungkap wagub.
 
Kemudian, berdasarkan penyampaian presiden pada Rakernas program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana serta percepatan penurunan stunting tahun 2023 yang dilaksanakan pada 25 januari 2023 lalu terkait pentingnya fokus pencapaian target penurunan stunting nasional menjadi 14 persen di tahun 2024. 
 
"Melalui kekuatan dan gerak kita bersama, angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai, kita harus fokus pada beberapa intervensi strategis yang berdampak langsung terhadap permasalahan stunting yang terjadi selama ini," harapnya.
 
(Diskominfo Santik)