:
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Rabu, 5 Juli 2023 | 22:34 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 299
ProbolinggoKab, InfoPublik – Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko secara resmi membuka lokakarya 7 panen hasil belajar Calon Guru Penggerak (CGP) Program Guru Penggerak (PGP) angkatan 7 tahun 2023 di Auditorium Kantor Bupati Probolinggo, Rabu (5/7/2023).
Pameran panen hasil belajar CGP PGP angkatan 7 ini diikuti sebanyak 146 guru penggerak dari jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK. Praktik baik semoga bisa memotivasi semua dalam rangka memajukan pendidikan di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kasub Pokja Humas dan Publikasi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur Akhmadi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono, Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah Kabupaten dan Kota Probolinggo Kusnadi, Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Asim serta para pengajar praktik dan CGP PGP angkatan 7 Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut Wabup Timbul bersama dengan Akhmadi dari BBGP Jatim dan Kepala Disdikdaya Fathur Rozi berkeliling mengunjungi beberapa stand yang memamerkan hasil belajar CGP PGP angkatan 7 selama 6 (enam) bulan.
Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengatakan Program Guru Penggerak merupakan program nasional Kemendikbudristek sebagai rangkaian Program Merdeka Belajar episode ke-5.
“Dimana guru sebagai pelaku sekaligus penggerak pembangunan sumber daya manusia, memiliki peran dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam mendidik dan membentuk karakter generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur sekaligus unggul dalam bidangnya,” katanya.
Menurut Wabup Timbul, CGP ini adalah bagian dari program pendidikan guru penggerak yang telah mengikuti serangkaian pembelajaran, diskusi, pendampingan individu dan berbagai praktik selama kurang lebih enam bulan, untuk menjadi pemimpin dan membangun ekosistem pembelajaran yang kreatif, inovatif dan bermutu di sekolah yang berfokus pada pembelajaran (instructional leaders).
“Saya berharap para Calon Guru Penggerak memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Pemerintah Kabupaten Probolinggo memiliki harapan besar dan optimis anda semua lulus dalam program ini, untuk selanjutnya berkiprah mewujudkan standar nasional pendidikan bermutu untuk menjamin peningkatan kualitas layanan pendidikan di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Sementara Kasub Pokja Humas dan Publikasi BBGP Jawa Timur Akhmadi menyampaikan dengan berbagai pengalaman PGP, guru-guru yang memiliki potensi dan sudah berkolaborasi dengan masyarakat ini mampu meningkatkan kualitas belajar untuk peningkatan kualitas pendidikan. Terlebih mereka telah melewati seleksi cukup ketat serta dibimbing oleh fasilitator yang memiliki potensi luar biasa.
“Lokakarya ini akan menunjukkan aksi nyata dan praktek selama mengikuti pelatihan dengan harapan pendidikan mendapatkan dukungan dan bantuan yang akan bermanfaat bagi pengembangan berkelanjutan serta menaikkan Program Guru Penggerak,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi mengungkapkan enam bulan bukan sebuah waktu yang sebentar. Apalagi dilakukan proses pembelajaran cukup intensif yang harus menunjukkan kreasi, kerja dan inovasi dalam satu karya.
“Tentu harapannya lokakarya ini bisa menjadi sebagai bentuk panen kalau kita membentuk guru sebagai leader e-learning. Ini bukanlah akhir tetapi awal langkah pertama yang didapatkan selama 6 bulan bisa kita ejawantahkan di kelas kita masing-masing,” ungkapnya.
Menurut Rozi, ini baru langkah pertama untuk benar-benar mampu menunjukkan filosofi apa guru penggerak yang menerapkan program Merdeka Belajar dan berpusat pada peserta didik. Harapannya terwujudnya profil pelajar Pancasila. Ini wujud dari langkah awal bagi Calon Guru Penggerak untuk selanjutnya bekerja lebih nyata dan menjadikan pengalaman selama 6 bulan untuk diimplementasikan dalam mengajar di kelas masing-masing.
“Saya berharap program ini dapat meningkatkan indek pendidikan di Kabupaten Probolinggo, terutama yang berkaitan dengan rata-rata lama sekolah. Tidak hanya maju untuk diri sendiri, tapi kita tunjukkan bahwa kita mampu meningkatkan indek pendidikan dengan harapan lama sekolah,” tegasnya.
Rozi menambahkan tugas guru ini tidak hanya di kelas bagaimana membimbing dan membersamai bagi mereka yang tidak ada di kelas kembali ke sekolah. “Melalui guru penggerak kita akan meninggalkan generasi hebat, tidak hanya hebat ilmunya saja, tetapi hebat akhlak dan amal sholehnya,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son)