Petani Lereng Sindoro Gelar Wiwit Kedua di Lahan Tembakau

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Minggu, 11 Juni 2023 | 07:38 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 123


Temanggung, InfoPublik - Angin bertiup perlahan membelai daun-daun tembakau saat ratusan petani Desa Tlahap, Kecamatan Kledung menggelar ritual wiwit di lereng Gunung Sindoro.

Sinar matahari yang mulai menyengat menambah khusuk petani untuk berdoa, memohon pada Tuhan Yang Maha Esa agar pada musim panen 2023 mendapat berkah yang berlebih. Kualitas dan kuantitas panen daun tembakau lebih baik.

"Kami berharap warna, aroma dan rasa daun tembakau bisa lebih baik. InsyaAllah musim tahun ini lebih baik. Kami berdoa untuk keberhasilan menanam tambakau," kata Kades Tlahap, Ahmad Ismayuddin, Sabtu (10/6/2023).

Ritual wiwit sebagai tradisi petani tembakau. Petani berdoa di tengah lahan pertanian, memohon pada Tuhan Yang Maha Esa agar terjauh dari malapetaka.

Petani tembakau di Desa Tlahap menggelar tiga kali ritual wiwit, yakni pada awal penanaman, pertengahan penanaman, yakni sekitar umur bulan masa penanaman dan di akhir penanaman menandai petik atau panen.

Tradisi wiwit digelar oleh tiap keluarga, maupun bersama-sama dalam satu dusun atau desa. Tujuan dan maknanya adalah berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa, dan bergotong royong, bekerja sama serta saling membantu untuk meningkatkan kesejahteraan.

Ahmad Ismayuddin menambahkan, ritual wiwit kali ini digelar di tengah lahan tembakau. Petani membawa berbagai sesajian yang diolah di rumah ke lahan pertanian. Sesajian itu seperti ingkung ayam, jajan pasar, buah, dan beras kapiroto.

Setelah berdoa bersama, kemudian makanan tersebut dimakan bersama-sama sambil berdiskusi terkait penanaman tembakau.

"Diskusi oleh segenap anggota keluarga, maupun masyarakat sebagai internalisasi nilai-nilai kearifan lokal, dan tukar pengetahuan dalam budidaya tembakau," tuturnya, sambil menyampaikan tradisi ritual wiwit biasanya digelar pada hari Jumat yang dipercaya membawa berkah dalam masyarakat Jawa Islam.

Tokoh petani setempat, Hariyanto mengatakan dalam budidaya tembakau tidak lepas dengan berbagai tradisi ritual yang melingkupinya. Tradisi ini untuk menguatkan jiwa dan jangan sampai petani lepas mengingat dan bermohon dari Tuhannya.

Ia mengatakan tanaman tembakau merupakan berkah semesta yang membawa kemaslahatan bagi warga.

"Kami hidup dari budidaya tembakau, anak-anak menempuh pendidikan juga dari hasil budidaya tembakau," katanya.

Untuk itu, dirinya menekankan sejauh ini, tetap menekuni budidaya tembakau, dan lengkap menjalankan berbagai tradisi yang memiliki nilai kearifan lokal.

Di tahun ini, berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca lebih bersahabat dalam budidaya tembakau. Sebab itulah,
petani memiliki harapan tinggi sampai akhir musim tembakau nanti cuaca berpihak dalam mengolah tembakau.

"Kami berdoa berbagai tantangan dalam budidaya tembakau bisa dilewati dan menghasilkan yang terbaik bagi petani," harapnya. (MC.TMG/aiz;ekp/eyv)