Tekan Laju AKI-AKB, Wabup Mabar Minta Layanan Kesehatan Super Premium

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Kamis, 8 Juni 2023 | 16:48 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 522


Manggarai Barat, Infopublik - Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan prioritas pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2022-2024.

Dalam rangka Percepatan penurunan AKI dan AKB secara nasional diperlukan peran yang lebih dari Rumah Sakit agar ditahun 2024 mendatang tercapai AKI sebesar 183 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan AKB sebesar 16 per 1.000 KH.

Wakil Bupati Manggarai Barat (Mabar) Yulianus Weng dalam arahannya mengatakan AKI dan AKB menjadi perhatian serius  Pemda Mabar.

Disampaikannya bahwa dalam 3 (tiga) tahun terakhir data AKI dan AKB cendrung meningkat. Data AKI pada tahun 2020 sebanyak 7 Kasus (134/100.000KH), tahun 2021 7 kasus (134,4/100.000KH), tahun 2022 sebanyak 8 kasus (134/100.000KH), sedangkan AKB pada tahun 2020 terdapat 52 kasus, tahun 2021 terdapat 67 kasus di tahun 2022 terdapat 67 kasus.

Menyikapi meningkatnya AKI dan AKB ini, Yulianus menegaskan kepada para nakes untuk siap dan sigap dalam pelayanan kesehatan terutama mengenai keselamatan ibu dan bayi.

Dirinya meminta untuk memberikan pelayanan yang super premium mengingat Kabupaten Manggarai Barat ditetapkan sebagai salah satu kabupaten super premium untuk destinasi Wisata.

“Peningkatan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Anak merupakan ancaman serius, karena itu para tenaga kesehatan jangan lagi kerja biasa-biasa saja, harus memberikan pelayanan yang super premium karna ini menyangkut nyawa Ibu dan Bayi. Kabupaten kita ditetapkan sebagai kabupaten Super Premium, jadi pelayanan kesehatan juga harus Super Premium,” tegas Yulianus saat membuka kegiatan Lokakarya Desiminasi Hasil Mentoring Hospital RSUD Komodo kerja sama USAID Momentum di Aula RSUD Komodo, Kamis (8/6/2023) yang turut dihadiri Dirut RSUD Komodo dr. Maria Yosephina Melinda Gampar, Ketua Komisi C DPRD Manggarai Barat Inosensius Peni, Perwakilan Pimpinan OPD, Para Dokter, Organisasi Profesi dan Tenaga Kesehatan RSUD Komodo.

Lanjut Yulianus, penyebab kematian Ibu didominasi oleh kasus pendarahan sedangkan kematian bayi didominasi oleh Intrauterina Fetal Death (IUFD) atau kematian dalam kandungan sebelum ada tanda-tanda persalinan dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

“Dalam kondisi kematian Ibu dan Bayi yang cendrung meningkat, maka dibutuhkan peningkatan peran Rumah Sakit sebagai fasilitas rujukan melalui kegiatan pengampuan atau Hospital Mentoring yang mencakup pendampingan klinis dan manajemen serta penguatan jejaring rujukan kepada RS dengan kelas di bawahnya dan memfasilitasi Fasilaitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayahnya,” jelas Yulianus.

Ditambahkannya hospital mentoring sangat penting untuk meningkatkan kemampuan sumber daya kesehatan yang berkualitas yang pada akhirnya dapat menekan laju AKI dan AKB karena pelayanan yang diberikan bermutu.

“Atas nama pemerintah kami berterimakasih dan Apresiasi yang tinggi kepada  USAID Momentum yang berkenan menyelenggarakan kegiatan ini, juga kepada para Mentor baik dari RSUD WZ. Yohanes Kupang maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang telah bekenan menjadi pendamping dalam Kegiatan ini. Besar harapan kami, kegiatan ini menghasilkan tenaga kesehatan Rumah Sakit yang profesioanal," harapnya.

Sementara itu Chief of Party (COP) Momentum Country and Global Leadership (MCGL) Djoko Sutikno yang dihadirkan melalui zoom mengatakan bahwa untuk menekan AKI dan AKB dibutuhkan dukungan dari tenaga kesehatan mengingat penanganan kelahiran Ibu merupakan penanganan emergency yang dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

“Kematian ibu dan kematian bayi ini adalah kondisi emergency dan pelayanan emergency itu ada pada tangan petugas-petugas kesehatan dan itu ada pada fasilitas pelayanan kesehatan,” ungkap Djoko.

Dikatakanya pendekatan yang dilakukan oleh Momentum bersama RSUD WZ. Johanes Kupang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit-rumah sakit mentor dan rumah sakit daerah.

“Upaya untuk melakukan peningkatan pelayanan ini merupakan proses berkelanjutan  atau continuous quality improvement dengan pendekatan colaboratif quality improvement yang terbukti meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan”, ujarnya.

Dirinya berharap dukungan Pemda Mabar dengan dioperasinya gedung baru RSUD Komodo dapat memberikan pelayan prima untuk pelayanan kebidanan dalam rangka menyelamatkan lebih banyak Ibu dan Bayi di Kabupaten Manggarai Barat.

(MC Kabmanggaraibarat/Tian-Tim IKP Kominfo Mabar).