:
Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu, 6 Mei 2023 | 19:21 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 41
Palu, InfoPublik - Indonesia masih menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mana schistosomiasis masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat.
Hal ini diungkapkan Wagub Sulteng Ma’mun Amir saat membuka Reviu Implementasi Program Penanggulangan Schistosomiasis Tahun 2023 di Hotel Swiss Bell Hotel Palu, pada Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, schistosomiasis atau demam keong merupakan suatu masalah yang harus segera diselesaikan dan berdasarkan data kasus di Sulawesi Tengah tersebar di 28 desa, tepatnya di Kab Poso dan Kab Sigi.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Ia menekankan agar penanganan schistosomiasis dilakukan secara terpadu dan sinergi semua pihak.
“Saya harap selanjutnya kita action di lapangan untuk menyelesaikan permasalahan schistosomiasis,” katanya.
Wagub mengucapkan terima kasih kepada WHO dan Tim Ahli Nasional Kementerian Kesehatan atas dukungannya dalam penanganan schistosomiasis di Sulawesi Tengah.
“Cara kerja mesin itu isap, tekan, bakar, buang. Jadi isap, jaring aspirasinya. Tekan, godok apa yang jadi regulasinya. Bakar, temukan solusinya dan buang, segera dilaksanakan,” pungkas Alumni STM Budi Utomo Ma’mun Amir, menganalogikan kerja mesin dalam menyelesaikan masalah schistosomiasis.
Sementara, perwakilan WHO, Ahmad, mengatakan tujuan utama kegiatan ini untuk melihat dan mempelajari apa saja yang telah dilakukan Tim schistosomiasis.
Bidang lain, Ketua Tim Kerja Schistosomiasis Kemenkes Dr.Regina Sijabat menuturkan Schistosomiasis merupakan penyakit yang sudah lama berada di Indonesia dan Ia berharap kegiatan ini menghasilkan komitmen untuk bersama-sama menyelesaikan Schistosomiasis dengan cara melakukan tindakan di lapangan.
“Selamat datang para peserta Reviu Implementasi Program Penanggulangan Schistosomiasis Tahun 2023,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah I Komang Adi Sujendra
Ia yakin dan percaya kegiatan akan memperkuat Percepatan Eliminasi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah.
Turut hadir Para Ahli WHO, Kabid Sosbud Bappeda Provinsi Sulteng, Kepala Bappeda Poso, Kepala Bappeda Sigi, Kadis Kesehatan Poso, Kadis Kesehatan Sigi, Kepala Litbang Kes Donggala, Perwakilan Brin.
(Biro Adm Pimpinan)