:
Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, 13 April 2023 | 10:06 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 103
Palu, InfoPublik - Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Kurasi Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) Sesi ke-2 dalam rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia 2023 (Gernas BBI dan BBWI) di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Selasa, (11/4/2023).
Kegiatan dilakukan online dihadiri oleh UKM dan IKM Kabupaten Poso, Banggai Kepulauan, Banggai, Morowali Utara, Tojo Una-una, Buol, dan Toli-toli.
Ranti Kartakusuma yang merupakan kurator pada sub sektor kerajinan mengatakan, tolak ukur atau kriteria yang digunakan oleh para kurator dalam menilai produk UKM dalam kegiatan ini yaitu memperhatikan bahan yang digunakan, kreativitas produk, proses pembuatan, nilai inovasi, fungsi dan manfaat, nilai history/value, pemanfaatan teknologi digital dan pendaftaran hak cipta.
Ranti menjelaskan, produk-produk yang telah dipaparkan oleh pelaku UKM, tentunya memiliki banyak pesaing yang ada diluar. Sehingga, perlunya pelatihan-pelatihan, pengembangan produk, pemanfaatan serta akses market yang masih perlu dibantu oleh pemerintah daerah.
Produk yang memiliki potensi besar pada sektor kerajinan seperti produk home decor dan produk sovenir. Potensi ini dilihat dari bahan baku yang banyak dijumpai seperti rotan, bambu, lidi, serta pemanfaatan limbah kayu fosil.
"Dari bahan-bahan ini, pengrajin mengelola secara maksimal dengan gaya dan seni masing-masing," lanjut Ranti.
Pada kesempatan yang sama, Wagnyo Rahadi selaku kurator sektor feysen menjelaskan, potensi industri fesyen, Sulawesi Tengah dapat memanfaatkan kain tenun donggala.
Wagnyo optimis kain tenun donggala selain memiliki budaya tersendiri, namun juga memiliki dua teknik pembuatan yang tidak semua daerah memilikinya. Dua teknik itu sendiri yaitu tenun ikat bomba dan tenun sobi.
"Dua teknik tersebut apabila digabungkan dapat menciptakan motif baru, namun dengan tetap mengembangkan kearifan lokal yang belum tentu semua daerah memilikinya," ujar Wagnyo.
Wagnyo mengharapkan dengan adanya kurasi ini, dapat menemukan pengrajin yang memiliki potensi, baik yang sudah memiliki produk dengan kualitas bagus maupun belum, serta menciptakan produk-produk yang high class.
(Humas Sulteng/Lutfi Mei Diasasi)