:
Oleh MC KAB ACEH BESAR, Rabu, 15 Maret 2023 | 17:22 WIB - Redaktur: Kusnadi - 173
Kota Jantho, Infopublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar besok Kamis (16/3/2023) akan mengevaluasi capaian program yang mendukung menurunkan kasus stunting di daerah, pada pertemuan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Aceh Besar membahas penanganan dan data dari pendamping di setiap kecamatan untuk laporan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2023.
Rapat evaluasi dilaksanakan di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Kepala Bappeda Rahmawati, SPd, mengatakan, evaluasi capaian program penurunan angka stunting tersebut sebagai bukti keseriusan Pemkab Aceh Besar dalam menangani kasus stunting yang terjadi di daerah. Evaluasi akan dilakukan 2 kali setiap tahun, evaluasi pertama dilaksanakan di bulan Februari dan evaluasi kedua dilaksanakan bulan Agustus mendatang,
"Besok merupakan evaluasi awal, dan bulan Maret serta selanjutnya akan dievaluasi kembali di bulan Agustus nanti, dan Akhir tahun nanti SSGI akan mengumumkan hasil SSGI di setiap daerah," kata Rahmawati, di Kota Jantho, Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, rapat evaluasi bertujuan untuk melihat pencapaian kinerja pada Tahun 2022 serta untuk mengevaluasi kembali kinerja dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan tujuan peningkatan kinerja untuk pelaksanaan kegiatan di tahun 2023.
Lebih lanjut, Ia juga mengatakan bahasan hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai bahan analisis pemetaan program serta perencanaan percepatan program penurunan stunting pada tahun 2023.
"Saya berharap berbagai upaya intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif terpadu yang telah dilakukan seterusnya dapat dilaksanakan secara konvergen terutama di lokasi dan sasaran prioritas," katanya.
Tantangan utama penanganan stunting adalah tidak terjadinya konvergensi pelaksanaan program dan kegiatan. Ini menyebabkan berbagai program dan kegiatan penanganan stunting yang tersebar melalui berbagai mekanisme pendanaan, baik di pusat maupun daerah tidak terlaksana secara lengkap di suatu lokus, dalam hal ini di tingkat desa.
"Agar program tetap berjalan baik saya menghimbau kepada semua pihak agar dapat berkolaborasi. Bila kita kompak, permasalahan jadi ringan," pinta Rahmawati,
Diharapkan dengan pertemuan koordinasi ini kombinasi elemen advokasi kebijakan, kampanye, komunikasi antar pribadi dan mobilisasi sosial akan saling melengkapi dan meneguhkan untuk memperkuat proses pengambilan keputusan, koordinasi, kualitas dan akuntabilitas program yang akan diimplementasikan. Peran multisektor dalam percepatan penurunan prevalensi stunting melalui komunikasi perubahan perilaku sebagai prioritas pembangunan kesehatan daerah dapat meningkatkan ketahanan pangan dan gizi yang ada di Kabupaten Aceh Besar dapat terwujud.
"Saya mengajak semua pihak bekerjasama dalam mendukung terwujudnya perbaikan gizi masyarakat khususnya pencegahan dan penurunan stunting pada balita Kabupaten Aceh Besar," pungkas Rahmawati SPd, Kepala Bappeda Aceh. (MC Kab. Aceh Besar)