:
Oleh MC KAB TOBA, Kamis, 9 Februari 2023 | 21:01 WIB - Redaktur: Tobari - 446
Toba, InfoPublik- Produsen mandar Balige (sarung) dan ulos Batak di Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara berharap pemerintah dapat membantu perluasan pangsa pasar produk khas Balige ini.
Salah seorang pengusaha tenun Balige, Mangarti Sigalingging, Kamis (9/2/2023) mengatakan hal tersebut karena terbatasnya pemasaran produknya.
Usaha yang dikelolanya mampu memproduksi 200 - 300 lembar sarung dan ulos per harinya tentu sangat membutuhkan pemasaran yang lebih luas.
Berbagai jenis ulos seperti ulos Ragi hotang, dan mandar Balige dihargai bervariasi mulai dari harga Rp85 ribu hingga Rp100 ribu per lembarnya. Selain untuk acara adat Batak, produksi ini juga sudah dijadikan sebagai cenderamata.
Mangarti mengakui bahwa usahanya selama tiga tahun terakhir akibat pandemi COVID-19 sempat berhenti untuk memproduksi mandar ataupun ulos.
"Sehubungan dengan kebijakan pemerintah yang telah melonggarkan kegiatan masyarakat, usahanya kembali beroperasi namun untuk saat ini tingkat pemasaranya masih tergolong rendah disebabkan masih diproduksi untuk kalangan masyarakat lokal dan sebagian kecil ke pulau Jawa," katanya.
Mangarti menambahkan bahwa minimnya pemasaran karena secara musiman pada bulan-bulan tertentu saja laku apabila musim pesta adat Batak seperti bulan Juni dan Desember. Jadi pemasaran untuk hari-hari biasa sangat minim.
Mangarti berharap pemerintah dapat memperhatikan pangsa pasar untuk penjualan hasil-hasil produksi UMKM yang ada di kalangan masyarakat sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat untuk saat ini.
Menanggapi hal ini, Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah KabupatenToba ,Salomo Simanjuntak mengatakan produk-produk UMKM lokal pada saat masa pandemi sebelumnya, jumlahnya menurun drastis, juga berkurang penjualan ekonomi kreatif khususnya kerajinan ulos ataupun mandar.
Sehingga dibutuhkan strategi pemasaran, baik pemasaran bidang konvensional dan pemasaran online. Semua unsur pentahelix yang dapat berkolaborasi dalam upaya peningkatan ekonomi menengah di bidang kerajinan ulos.
Salomo Simanjuntak juga menambahkan bahwa untuk membantu pemasaran. hasil produk UMKM lokal berupa tenun Gedokan dan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) maupun hasil pabrikan.
Selama ini pihaknya telah membuat program melakukan pemasaran di berbagai event yang ada, baik lokal maupun hingga keluar daerah.
"Namun pada zaman digital saat ini pemasaran secara online sangatlah diperlukan, kita harapkan para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Toba ini juga dapat memanfaatkanya secara optimal untuk meningkatkan pangsa pasarnya," kataya. (MC Toba gaol/rik/ toeb)