:
Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Jumat, 16 Desember 2022 | 14:10 WIB - Redaktur: Kusnadi - 261
Lolo Ole, InfoPublik – Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Marten Christian Taka menghadiri acara Pentabisan dua Pendeta dan Pemekaran dua Jemaat Wilayah mekar GKS Kareka Bunu dan Maida Ole di Jemaat GKS Reda Pada Desa Lolo Ole Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten SBD, Kamis (15/12/2022).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Sinode GKS dan para Pendeta dari Sidang Sinode GKS se-pulau Sumba, perwakilan dari Kapolsek Wewewa Barat, Kepala Desa Lolo Ole, keluarga dari kedua Pendeta yang akan ditabis, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan Wakil Bupati SBD mengatakan atas nama pemerintah daerah Kabupaten SBD saya menyampaikan selamat dan apresiasi kepada ketua umum BPMS GKS, ketua BPMJ GKS Reda Pada, panitia pelaksana dan seluruh warga jemaat yang telah berperan mempersiapkan proses pemekaran sampai dengan pemekaran serta mempersiapkan pendeta baru dalam melayani Jemaat dan masyarakat di wilayah mekar.
"Saya mengucapkan selamat kepada Pdt. Apriani Habita, S.Th dan Pdt. Sandi R.J Tara Panjang, S.Th atas peristiwa pentabisan hari ini," ucap Wakil Bupati Marten Christian Taka.
Disampaikan, pemekaran dan pentabisan pendeta merupakan langkah perkembangan iman yang hari ini kita bersama diajak untuk mensyukuri peristiwa ini sebagai wujud proses pendewasaan jemaat untuk berdiri sendiri.
Gereja sebagai lembaga keagamaan akan menjadi mitra yang saling menopang dengan pemerintah daerah dalam membangun kehidupan masyarakat menuju kehidupan religius dan memiliki nilai moralitas dan etika yang baik.
“Gereja dan pemerintah adalah mitra dalam pembinaan dan pemberdayaan umat yang adalah warga masyarakat, karena dukungan doa dari umat dan pemerintah akan memberikan kekuatan kepada pendeta untuk melayani Tuhan. Sehingga dukungan gereja dan seluruh masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten SBD,” katanya.
Menjadi pendeta berarti mengemban misi gembala mengiring Jemaat untuk memahami dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah dan menjadi corong terdepan pengungkap kebenaran, terutama menyikapi kehidupan masyarakat di era globalisasi dan keterbukaan informasi. Nilai-nilai agama harus menjadi benteng dan filter kokoh yang terus ditanamkan dalam diri Jemaat.
“Kami berharap pendeta Apriani habita, S.Th dan Pdt. Sandi R.J Tara Panjang, S.Th mampu menjadi pembagi kasih Kristus bagi siapapun dan mampu menjaga suasana yang kondusif dalam kehidupan berjemaat maupun bermasyarakat. Dan juga agar seluruh anggota Jemaat GKS Reda Pada cabang Maida Ole dan cabang Kareka Bunu, akan bersatu hati menyambut Pdt. Apriani Habita, S.Th dan Pdt. Sandi R.J Tara Panjang, S.Th sebagai pendeta Jemaat dan siap sedia untuk mendukung tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada mereka berdua,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, Wakil Bupati Marten Christian Taka menyampaikan harapan kepada seluruh warga Jemaat GKS agar tetap menjaga suasana yang kondusif dalam berkehidupan berjemaat maupun bermasyarakat. Tanamkan dalam diri masing-masing bawah kita boleh saja berbeda namun kita tetap memiliki satu hukum rohani yaitu hukum kasih.
“Mari kita pelihara dan hormati perbedaan antara kita dengan saling mengasihi, bersatu padu dan bergandengan tangan dalam mewujudkan Tanah Loda Wee Maringi Pada Wee Malala melalui program tujuh jembatan emas. Semoga anugerah Tuhan dan kasih Kristus selalu bersama kita dalam melaksanakan tugas dan pengabdian melayani masyarakat dan membangun Kabupaten SBD yang kita cintai,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengurus Majelis Jemaat GKS Reda Pada, Pdt. Alponia Malo, S.Th., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedua Pendeta yang ditabis hari tentu bukanlah orang yang sempurna. Mereka juga pasti memiliki keterbatasan, tetapii biarlah jemaat dan majelis jemaat ada untuk meneguhkan, memperlengkapi dengan dukungan motivasi, perhatian dan cinta kasih.
“Untuk Pdt. Anhy dan Pdt. Sandi yang sudah ditabis hari ini tetap setia lah dalam tata pelayanan mu, jangan lah kerajinan mu menjadi kendor dan biarlah roh mu menyala-nyala di dalam Tuhan. Doakan kami Jemaat GKS Reda Pada yang ditinggalkan supaya kami tetap semangat di dalam iman kami kepada Yesus Kristus,” katanya.
Dan kesempatan ini dirinya meminta ijin untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Badan Pengurus Majelis Sinode GKS dan Badan Pengurus Majelis Klasis Wee Kombak yang terus mendampingi kami dalam proses pemekaran jemaat dan pentabisan pendeta. Terima kasih juga kepada orang tua Pdt. Sandi Tara Panjang, S.Th dan Pdt. Anhy Habita, S.Th yang mempersembahkan kedua anak terkasih untuk melayani Tuhan.
Kami juga berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten SBD yang adalah mitra Gereja untuk kita saling menopang dalam berbagai program. Terima kasih pula kepada Vic, Nikodemus Sam, Vic. Meriana Malo, Vic. Ekawati Mbili Yora, Vic. Yeni Umbu Lado dan Vic. Jeni Fatmawati Bora yang boleh mengambil bagian dalam proses pencalonan pendeta, yakin bahwa Tuhan pasti menyediakan tempat pelayanan bagi adik-adik Vicaris.
Terima kasih kepada semua donatur, kepada semua jemaat GKS Reda Pada, jemaat Maida Ole, Kareka Bunu, Marokota, jemaat Wee Kombak. Dan terima kasih juga kepada seluruh panitia pemekaran dan pentabisan pendeta atas dukungan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk kesuksesan kegiatan ini.
“Dan akhir kata, kami mohon dimaafkan, jika ada kehilafan kami jemaat sepanjang kebersamaan ini. Mungkin semua yang hadir tidak merasa nyaman oleh karena kondisi bahkan cuaca tapi biarlah dalam suasana ini kami dapat dipahami dan kami juga dapat dimanfaatkan. Kiranya Yesus Kristus memberkati kita semua,” ujarnya. *** (MC. Kabupaten SBD/Isto)