Pemkot : Masih Kita Pikirkan

:


Oleh MC KOTA BENGKULU, Rabu, 16 November 2022 | 08:52 WIB - Redaktur: Kusnadi - 139


Bengkulu, InfoPublik - Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menyambut baik usulan Kepala SMPN 2 Kota Bengkulu mengenai pembuatan jembatan penyeberang untuk anak-anak. Analisis Dedy, pembuatan jembatan penyeberangan tak semudah membalikkan telapak tangan dan harus benar-benar dipikirkan.

"Ya, saya lagi berpikir, idenya sangat bagus membuat jembatan penyeberangan. Tapi jembatan ini benar-benar harus dirancang dengan estetikanya seperti apa, harus juga dimanfaatkan dua sekolah berdekatan, ada SMA negeri 5 dan SMP 2. Sebab tak mungkin di jalan cendana ada 2 jembatan dan secara estetika itu tidak bagus," ungkap Dedy, Selasa (15/11/2022).

Terkait usulan ini, Dedy mengaku dilema, tapi dirinya akan menampung usulan dari Kepsek SMPN 2.

"Di jakarta jembatan penyeberangan itu dihilangkan karena mengganggu pemandangan kota. Tapi di sisi lain soal bagaimana anak-anak harus selamat. Maka dari itu, hal ini masih kita pikirkan, tapi idenya bagus. Apakah mungkin misal pada jam-jam tertentu kita perbanyak tugas kepolisian atau dulu saya ingat di sekolah itu ada pelajar satlantas. Nah itu juga mungkin bisa dikerahkan, mereka kostumnya pakai seperti polantas sehingga membantu menyeberangkan. Nanti siapa yang banyak kerja atau berkontribusi diberikan reward. Karena kecerdasan anak jangan ditentukan hanya dari nilai akademik saja tapi juga empati dan kepeduliannya," tuturnya.

Di akhir, Dedy kembali mempertegas usulan tersebut masih dipikirkan dan akan dirancang terlebih dahulu mana baiknya.

"Ini masih kita rancang, kalau hanya satu jembatan di SMPN2 kan enggak enak karena SMAN R itu juga warga Kota Bengkulu, atau kita letakkan di tengah-tengah, karena ini harus menarik jangan sampai pemandangan kota jadi tak indah," tegasnya.

Usulan ini disampaikan lantaran semrawutnya kondisi lalu lintas/jalan sekitar apabila jam pulang anak-anak sekolah tiba. Bahkan para satpam kewalahan karena mengatur dan menyeberangkan ribuan siswa, dan karena hal ini lah yang membuat pihak sekolah waswas. (**)