Gerakan Remaja Hebat 2022 Akan Dilaksanakan di Empat Desa dan Dua PKBM

:


Oleh MC KAB PEMALANG, Rabu, 2 November 2022 | 11:31 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Pemalang, InfoPublik – Guna meningkatkan kompetensi remaja, Pemkab Pemalang bekerja sama dengan UNICEF menyelenggrakan program Gerakan Remaja Hebat (GRH), pada 2022 GRH akan dilaksanakan di empat desa, dan dua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“Hari ini kami mengundang empat desa dan dua PKBM yang akan menjadi lokus pelaksanaan GRH pada tahun 2022. Disamping GRH yang dari UNICEF ini, kami padukan nantinya desa-desa ini sebagai pelaksaan desa digital sebagai salah satu visi Kabupaten Pemalang,” ungkap Kabid Pembangunan Masyarakat dan Manusia (PMM) Bappeda Kab. Pemalang Titien Soewastiningsih, saat rapat koordinasi persiapan pelaksanaan GRH di ruang rapat Bappeda, Senin (1/11/2022).

Empat desa yang akan melaksanakan GRH tahun ini yaitu Desa Karangmoncol, Bantarbolang, Pegongsoran dan Sungapan. Adapun dua PKBM yaitu, PKBM Putra Bangsa Desa Sikandan, dan PKBM Cahya Mulya Desa Penggarit.

Adapun pada 2021, program ini sudah dilaksanakan di empat desa piloting yaitu, Desa Sitemu, Karangasem, Sikayu dan Randudongkal.

GRH adalah sebuah program yang diadaptasi dari program lingkar remaja yang dikembangkan oleh UNICEF. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi remaja khususnya kompetensi komunikasi, menyelesaikan masalah, berpikir kritis, membuat keputusan, kreativitas dan kemampuan bekerja sama serta mengelola stress.

Dalam GRH para peserta akan dilatih berbagai kemampuan soft sklill dan hard skill. “Unicef akan melatih soft skillnya sesuai dengan kurikulum yang ada, yaitu membentuk lingkaran remaja sebanyak 20 anak usia 15 – 19 tahun, selanjutnya anak-anak ini juga akan kami latih bagaimana pengelolaan website desa.” ujar Titien.

Kominfo akan menyiapkan jaringan yang dibutuhkan dalam upaya pengelolaan desa digital. Tidak hanya itu kami juga bekerja sama dengan Keluarga Alumni SMA Negeri 1 Pemalang yang akan melatih IT-nya.

Pada kesempatan yang sama, person in charge (PIC) program Njuh Sekolah Maning sekaligus PIC GRH, Ikmaludin Aziz mengatakan, “Payung besar dari program ini (GRH) adalah pengentasan anak tidak sekolah melalui program Njuh Sekolah Maning.”.

Sehingga menurutnya, GRH harus beranggotakan juga anak tidak sekolah. “Dua puluh anggota lingkar remaja dalam GRH, di dalamnya harus ada anak yang tidak sekolah (ATS). Diharapkan, setelah ATS ikut lingkar remaja bersama dengan anak yang sekolah, dia akan terbuka kembali untuk bisa bersekolah," harap Ikmal.

Untuk melaksanakan program GRH, masing-masing desa dan PKBM sudah ditunjuk fasilitator untuk mengelola lingkar remaja. Direncanakan pelatihan dilaksanakan selama sepuluh kali pertemuan. Sebelumnya, para fasilitator sudah mendapat pelatihan dari UNICEF beberapa waktu lalu.