Jelang Peringatan Masuknya Injil di Boven Digoel, Umat Kevikepan Mindiptana Laksanakan Seminar Sejarah

:


Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Jumat, 7 Oktober 2022 | 17:06 WIB - Redaktur: Kusnadi - 513


Boven Digoel, InfoPublik - Umat Katolik Kevikepan Mindiptana Paroki Hati Kudus Tanah Merah melaksanakan kegiatan Seminar Sejarah Masuknya Injil di Ninati Kabupaten Boven Digoel, Kamis (06/10/2022).

Kegiatan seminar yang berlangsung di Aula Makodim 1711/BvD ini dihadiri Perwakilan dari Kantor Kementerian Agama, Tokoh Perempuan, Pemuda, Siswa-siswi SMAK Santa Maria, SMA Santo Yosep, Kelompok Doa, serta umat dari lingkungan dan stasi di paroki Hati Kudus Tanah Merah.

Adapun kegiatan seminar ini merupakan bagian dari rangkaian acara dalam rangka memperingati 89 tahun masuknya Injil di Kampung Ninati, Distrik Ninati Kabupaten Boven Digoel yang jatuh pada 10 Oktober 2022 nanti.

Mengawali sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut, Pastor Leonardus Laratmase, MSC mewakili Pastor Vikep Kevikepan Mindiptana menyampaikan bahwa sejak ditugaskan di Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel dirinya mulai mempelajari sebuah buku yang berjudul Kami Misionaris Seri II karangan Pastor Herman Pongantung, MSC.

"Dia mengumpulkan catatan-catatan yang ada di Belanda, di Prancis, di Roma tentang sejarah gereja di Merauke," ucapnya.

Ia berkata bahwa buku tersebut di tulis dengan konsep tokoh-tokoh misionaris dan salah satunya adalah Pastor Petrus Hoeboer, MSC pembawa ajaran agama Katolik yang pertama kali menginjakan kaki di Distrik Ninati Kabupaten Boven Digoel.

Disampaikannya, dengan masuknya gereja di Boven Digoel, masyarakat bisa merasakan perkembangan iman, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya serta banyak hal lainnya yang dibuat oleh para misionaris sampai hari ini.

"Gereja juga bekerja secara universal, gereja dalam ajaran kepausan juga mengharapkan hal-hal yang boleh kita laksanakan," kata pastor. 

Pastor Leo menyebut, dalam Konsili Vatican II Tahun 1962 - 1965 mengeluarkan banyak dokumen yang berbicara tentang keterlibatan gereja untuk membangun dunia salah satunya adalah Gaudium et Spes atau kegembiraan dan harapan. 

Gereja bukan hanya membicarakan sejarah masa lalu dan sekarang, namun juga harapan-harapan untuk melihat masa depan. 

Diharapkan materi yang akan diterima saat kegiatan ini bisa memberi inspirasi serta dorongan umat bukan hanya untuk memiliki masa depan yang baik tetapi juga bergerak melakukan sesuatu.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan pemberian materi oleh 3 narasumber yaitu Suster Letisia, KIM, Pastor Leonardus Laratmase, MSC dan Wakil Ketua Dewan Paroki Hati Kudus Tanah Merah, Matheus Silubun .(MC Boven Digoel/Angga).