Banjarbaru Kuatkan Komitmen dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan

:


Oleh MC KOTA BANJARBARU, Kamis, 22 September 2022 | 14:15 WIB - Redaktur: Juli - 193


Banjarbaru, InfoPublik - Pemerintah Kota Banjarbaru menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan di aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Kamis (22/9/2022) dalam rangka menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan.

Acara ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Pemko Banjarbaru Mutia Syafariahadi, dan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Marliana dengan 80 peserta sosialisasi, yang berasal dari organisasi Wanita di Kota Banjarbaru, Anggota Program Keluarga Harapan, Persatuan Isteri TNI dan LPM se-Kota Banjarbaru.

Tujuan utama dilaksanakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan adalah untuk menguatkan komitmen bersama dalam menurunkan tingkat kekerasan perempuan di wilayah Kota Banjarbaru.

Asisten I Pemko Banjarbaru Mutia Syafariahadi yang mewakili Wali Kota Banjarbaru membuka kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan memberikan dampak negatif secara luas.

Menurutnya kekerasan terhadap perempuan seringkali terjadi di lingkungan domestik daripada di lingkungan publik atau lingkungan komunitas. Kekerasan di lingkungan domestik lebih sulit untuk dideteksi karena bersifat tertutup atau tidak terlihat secara langsung. Lain halnya dengan kekerasan yang terjadi di lingkungan publik yang nyata terlihat dan diketahui khalayak ramai.

“Kekerasan terhadap perempuan bukan hanya kekerasan secara fisik tetapi juga mencakup kekerasan psikis dan kekerasan sosial,” ujarnya.

Mutia menambahkan, banyak yang salah persepsi terkait kekerasan terhadap perempuan ini. Sebagian orang menganggap tindakannya adalah sebagai cara untuk mendidik, namun hal tersebut adalah merupakan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun anak. “Jadi salah persepsi, seolah – olah kekerasan itu disamakan dengan cara mendidik,” ungkapnya.

Lanjut Mutia menjelaskan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya budaya masyarakat setempat, permasalahan perekonomian dan faktor lainnya yang tidak sesuai dengan norma sosial dan hak asasi manusia (HAM) sehingga menjadi tindakan eksploitasi dan diskriminasi.

“Intinya bagaimana komitmen kita bersama untuk memastikan bahwa kekerasan terhadap perempuan di wilayah kita bisa di minimalisir dan di cegah,” harapnya.

Narasumber yang menjadi pemateri pada kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan berasal dari Pengadilan Agama, PKK Kota Banjarbaru dan Akademisi ULM.(typ/MedCenBjb)