Support Forum Melayu Rembuk Bengkulu, Wawali Siap jadi Pembina dan Penasehat

:


Oleh MC KOTA BENGKULU, Kamis, 4 Agustus 2022 | 08:03 WIB - Redaktur: Tobari - 113


Bengkulu,InfoPublik - Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menerima kunjungan rombongan dari Forum Melayu Rembuk Bengkulu (FMRB), Rabu (3/8/2022) di berendo Kota Bengkulu.

Rombongan yang dipimpin oleh Sugiarto selaku ketua FMRB menyampaikan maksud dan tujuannya menemui wawali.

Selain ajang perkenalan dan silaturahmi, mereka meminta agar wawali bersedia menjadi salah satu pembina dan penasehat di ormas FMRB tersebut.

Sugiarto menjelaskan bahwa saat ini baru satu orang yang bersedia diangkat menjadi pembina dan penasehat yakni Ahmad Kanedi (Bang Ken) yang saat ini masih menjabat anggota DPD RI. Besar harapan mereka wawali juga bersedia menjadi pembina dan panasehat.

Terkait hal tersebut, Dedy mengaku bersedia ditunjuk sebagai pembina dan penasehat FMRB.

"Saya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim bersedia menjadi penasehat FMRB," kata Dedy yang langsung disambut tepuk tangan ketua, para wakil ketua dan anggota FMRB yang hadir.

Tampak hadir pula Camat Singaran Pati Alex Periansyah yang juga tergabung sebagai anggota di dalam ormas FMRB tersebut.

Dalam sambutan dan arahannya, Dedy mengaku memang sudah lama memperhatikan keberadaan FMRB karena kebetulan ia juga konsen terhadap adat melayu Kota Bengkulu. Makanya ia sangat support dan langsung bersedia begitu diminta menjadi pembina.

Kalau kerja yang baik saya pasti bersedia. Tapi kita harus punya program kerja, jangan cuma kumpul-kumpul saja. Harus ada program-program produktif.

"Nanti saya sampaikan juga ke BMA bahwa ormas FMRB ini bukan saingan. Ini ormas yang terbuka dengan siapapun," kata Dedy.

Pada kesempatan itu Dedy juga mengusulkan perubahan nama organisasi agar mudah disebutkan dan mudah diingat yakni dari FMRB menjadi Forum Melayu Bengkulu (FMB).

Karena ormas ini baru dan belum dikukuhkan, kalau boleh saya sumbang saran, kalau bisa orgaisasi ini nyebutnya jangan susah nian.

"Namanya singkat padat. Kalau bisa bagaimana diganti dengan FMB saja," usul Dedy yang ternyata disetujui oleh ketua dan seluruh anggota FMRB yang hadir.

Di waktu dan kesempatan yang sama, Sugiarto selaku ketua FMRB menceritakan bahwa organisasi FMRB berdiri atau dibentuk tanggal 18 November 2018 di Pondok Kelapa di rumah (alm) Khairul Asiqin sebagai pencetus yang ingin melestarikan adat istiadat melayu Kota Bengkulu.

Namun baru berjalan sebentar, Covid 19 menyerang sehingga FMRB sempat vakum selama 2 tahun. Kemudian ketua FMRB (alm) Khairul Asiqin meninggal dunia.

Sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dirapatkanlah melalui rapat pleno untuk penunjukan ketua baru.

"Sekarang organisasi ini sudah berbadan hukum dan sudah terdaftar di Kemenkumham pusat. Kami mau melestarikan adat istiadat melayu di Kota Bengkulu, itulah misi kami. Banyak yang harus kita lestarikan, dari kesenian, budaya, ritual pernikahan, dan lainnya," jelas Sugiarto.

Ia juga menyampaikan terima kasih karena wawali sudah bersedia menjadi pembina dan penasehat FMRB.(Release/Media Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu/Eki Kurnia/Rizal/toeb)