:
Oleh MC KAB TOBA, Kamis, 14 Juli 2022 | 10:11 WIB - Redaktur: Kusnadi - 479
Toba, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Toba mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) yang telah bersedia berbagi pemanfaatan aplikasi Progress Report Pelaksanaan Pembangunan (PRP2) Sumut, untuk dipergunakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Sumut khususnya Kabupaten Toba.
Hal tersebut disampaikan Bupati Toba Poltak Sitorus dalam sambutannya pada acara serah terima dan penandatanganan berita acara penyerahan Source Code serta sosialisasi aplikasi Aplikasi Progress Report Pelaksanaan Pembangunan (PRP2) Sumut kepada 10 Kabupaten/Kota di Kantor Bupati Toba,Rabu (13/7/2022).
10 kabupaten/kota yaitu, Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, Pakpak Bharat, Simalungun, Kota Tebing Tinggi, dan Pematang Siantar menandatangani berita acara penyerahan source code dan aplikasi PRP2 Sumut dengan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprovsu, Dr. Zulkifli, AP., S.IP, MM.
Menurut Bupati Poltak Sitorus bahwa pengendalian dan evaluasi program pembangunan daerah, merupakan salah satu bagian penting dalam melaksanakan tahapan perencanaan pembangunan.
"Evaluasi dilakukan untuk dapat mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan rencana pembangunan di masa yang akan datang," kata Bupati Poltak Sitorus yang juga didapuk membuka secara resmi acara ini
Selama ini kegiatan monitoring, pelaporan, dan pengendalian di Kabupaten Toba masih dilakukan dengan manual (dalam bentuk hard copy).
"Kita berharap dengan diterapkannya aplikasi tersebut, akan tersedia database, sebagai bahan evaluasi dalam perumusan kebijakan dan pengendalian di Kabupaten Toba,"kata Bupati Poltak Sitorus yang juga membuka secara resmi acara ini.
Sementara Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprovsu menambahkan, dengan aplikasi ini, Pimpinan atau Pemerintah Provinsi nantinya akan bisa melihat progres pembangunan atau realisasi anggaran di setiap Kabupaten/Kota.
Apabila sudah dipetakan, studi banding dapat dilakukan ke daerah yang memiliki progres pembangunan lebih baik. Sehingga lebih banyak hal yang bisa di-counter (ditangani) secara bersama. (MC Toba tito/rik)