:
Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 22 Februari 2022 | 17:33 WIB - Redaktur: Tobari - 248
Pekanbaru, InfoPublik - Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, menjadi program andalan dari Pemerintah Pusat untuk membentuk karakter anak bangsa serta membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.
"Program tersebut merupakan realisasi Program Nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang digulirkan sejak beberapa tahun lalu," kata Rektor Universitas Riau (UNRI) Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, melalui Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr M Nur Mustafa MPd.
Ia mengatakan hal itu, dalam sambutanya pada kegiatan Sidang Terbuka Senat UNRI dalam rangka wisuda Program Pascasarjana ke-50, Program Profesi ke-44, Program Sarjana ke-113, Program Diploma ke-54 secara online atau dalam jaringan (daring), Selasa (22/2/2022).
Dikatakan, rentang tahun 2025 sampai 2045, Indonesia mengalami bonus demografi. Indonesia merupakan satu diantara negara berkembang penyumbang sekitar 70% tenaga kerja produktif yang akan mengisi dunia kerja.
Berdasarkan pendataan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bahwa tenaga kerja dunia berkisar usia 20 sampai 64 tahun dapat meningkat dari 3,9 miliar pada tahun 2010 menjadi hampir 5,3 miliar pada tahun 2050. Dari 5,3 miliar pekerja tersebut, hampir 70% atau 3,7 miliar ada di Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam buku Analisis Statistik Sosial mengatakan penyerapan angkatan kerja secara optimal ke dalam pasar kerja merupakan bagian dari upaya pemanfaatan jendela peluang untuk meraih bonus demografi.
Pemanfaatan peluang ini terkait dengan kualitas dan kuantitas angkatan kerja atau usia produktif 15 sampai 64 tahun serta ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Upaya peningkatan kualitas angkatan kerja perlu dilakukan mulai dari golongan remaja dan pemuda berusia 15 sampai 20 tahun agar dapat mengoptimalkan penyerapan angkatan kerja demi tercapainya peluang bonus demografi,” ujarnya.
Lebih lanjut, mencermati kondisi bonus demografi tersebut, UNRI adalah bagian dari aspek utama dalam mempersiapkan tantangan tersebut khususnya dalam mempersiapkan kualitas (SDM). Bonus demografi akan menjadi peluang yang positif apabila dipersiapkan mulai saat ini.
Kualitas dan kuantitas angkatan kerja atau usia produktif serta ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi indikator penting dalam meraih manfaat dari bonus demografi ini.
Saat ini, dapat kita bayangkan dari sebanyak 2.049 orang wisudawan yang dikukuhkan pada periode ini, apabila masing-masing memanfaatkan keahlian akademiknya di berbagai bidang.
"Maka akan banyak manfaat yang akan dihasilkan bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan disekitarnya, dan tentunya berimplikasi pada kemajuan dan pembangunan bangsa dan negara ini,” ucapnya.
Karenanya, UNRI bukan hanya tempat mentransfer ilmu saja, tetapi juga wadah pembentukan karakter calon pemimpin dan kontributor untuk mengisi peluang bonus demografi bahkan pembangunan dan kemajuan bangsa untuk masa depan.
"Berbagai pengalaman serta ilmu pengetahuan yang telah diperoleh oleh wisudawan selama menjalani pendidikan di UNRI. Pengalaman serta ilmu pengetahuan inilah yang menjadi bekal bagi tamantan UNRI berkecimpung dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Untuk periode Februari ini yang dikukuhkan sebanyak 2049 wisudawan, dibagi menjadi dua gelombang, yakni pada hari pertama Selasa (22/2/2022) dilaksanakan wisuda Pascasarjana sebanyak 234 orang,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebanyak 143 orang, Fakultas Kedokteran (FK) 81 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 324 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 187 orang.
Pada hari kedua Rabu 23 Februari 2022 besok, dilaksanakan wisuda Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) 179 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 349 orang, Fakultas Pertanian (FP) 122 orang, Fakultas Teknik (FT) 223 orang, Fakultas Hukum (FH) 112 orang, dan Fakultas Keperawatan (FKp) 61 orang. (Mediacenter Riau/mad/toeb)